Jumat, 26 Oktober 2012

Aksi Solidaritas Masyarakat Minang Peduli Rohingya

Sabtu, 15 September 2012 - 08:14:27 WIB


Ratusan massa yang tergabung dalam Masyarakat Minang Peduli Rohingya menggelar aksi solidaritas yang bertajuk ”Save Rohingya, Savhe Humanity”, dengan menggelar aksi simpatik dan aksi penggalangan dana bagi masyarakat etnis Rohingya Myanmar di DPRD dan Kantor Gubernuran Sumbar. (11/09/2012).  
Aksi gabungan dari beberapa organisasi yang diprakarsai Pusat Advokasi Hak Azasi Manusia (PAHAM) Sumbar dan Dompet Dhuafa Singgalang ini, menyatakan dukungan atas perjuangan etnis Rohingya dalam mempertahankan hak-hak asasi mereka sebagai suatu etinis yang hidup dan berkembang di Negara Myanmar dan mengutuk segala bentuk kekerasan dan kekejaman yang dilakukan terhadap kemanusiaan, khususnya yang terjadi pada etnis Rohingya. 

Menurut Koordinator umum aksi, Muhammad Al-Asyhari, Pemerintah Myanmar harus segera menghentikan pembantaian dan kekerasan terhadap muslim Rohingya serta mengakui hak etnis Rohingya atas kewarganegaraan Myanmar. 
“Proses politik dan demokrasi Myanmar harus bersifat terbuka dan setara bagi semua etnis termasuk bagi etnis Rohingya, dengan segala hak-hak yang dimiliki sebagai warga Negara Myanmar. Hal tersebut dikarenakan etnis Rohingya telah ada di daerah tersebut jauh sebelum Pemerintahan Myanmar terbentuk.” tuturnya.  
Al-Asyhari menegaskan, Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN harus dapat mengambil inisiatif yang positif dan proaktif dalam upaya penyelesaian kasus pembantaian massal etnis Rohingya. Selain itu, sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar penghormatan terhadap HAM, Indonesia mestinya berada di baris terdepan untuk menghentikan segala bentuk kekerasan serta mengembalikan kedamaian dan keamanan di bumi Arakan, tegasnya yang juga menjabat sebagai sekretaris PAHAM Sumbar. 
Aksi yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi dan unit kegiatan mahasiswa di Sumbar, antara lain FKI Rabbani UNAND, Puskomda FSLDK SUMATERA BARAT  BEM-KM UNAND, KAMMI Sumbar, Lembaga Responsi Agama Islam Politeknik Negari Padang, serta dari Majelis Mujahidin Padang, Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) Sumbar dan Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM), melakukan longmarch dari DPRD Sumbar menuju Kantor Gubernur Sumbar sembari melakukan penggalangan dana bagi masyarakat Rohingya.  Pemerintah Indonesia Jangan Sampai Terkicuh   Perwakilan Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumbar, Irfianda Abidin menilai utusan delegasi Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Jusuf Kalla (Ketua PMI/mantan Wapres RI) dan dipercaya mampu merintis penyelesaian konflik Rohingya telah terkicuh oleh pernyataan Pemerintah Myanmar.    
Menurutnya, pernyataan sikap Pemerintah Myanmar dalam hal ini Presiden Myanmar Thein Sein, yang menyatakan bentrokan kekerasan yang menelan korban jiwa antara para penganut ajaran Budha dan Muslim Rohingya di Myanmar, tidak ada hubungannya dengan ras atau agama, itu jelas bohong besar. Padahal secara jelas dan nyata peristiwa tersebut merupakan bentuk kekejaman tindakan etnis cleansing (genocida) terhadap masyarakat muslim Rohingya. 
“Pengusiran dan pembantaian masyarakat muslim Rohingya oleh Junta Militer Myanmar merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Tindakan rezim Pemerintah Myanmar telah menghina kemanusiaan dan melukai umat Islam sedunia. Untuk itu, umat Islam seluruh dunia termasuk Indonesia, dan khususnya Sumbar yang mempunyai filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah harus bersatu membela dan memperjuangkan hak sesama muslim di Rohingya.”tegas Irfianda yang juga Ketua Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI) Sumbar.
Serangkaian kegiatan Gerakan “Save Rohingya Save Humanity” dari Indonesia untuk Rohingya di Sumbar dijadwalkan akan menggelar seminar nasional pada 15 September 2012 pukul 13.00 WIB di Auditorium Gubernuran Sumbar dengan menghadirkan pembicara antara lain Heru Susetyo (Ketua Dewan Pembina Pusat PAHAM), M. Sabeth Abilawa, (General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa) serta Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar).
Selain itu, dalam seminar tersebut direncanakan akan menghadirkan pengungsi etnis Rohingya guna mendengarkan keluhan serta derita yang dialami masyarakat etnis Rohingya. (IF)

Tidak ada komentar: