Sabtu, 03 Desember 2011

Mata Ibuku

Ibuku hanya memiliki satu mata. Dan hal ini sangat memalukan buatku. Keseharian kehidupan kami ditopang oleh sebuah toko kecil dipelataran kaki lima dan ibuku pun terlihat seperti seorang yang rendah diri dengan kondisi yang ada pada dirinya.
Suatu hari ibuku mengunjungi sekolahku waktu itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku ingat waktu itu disebuah lapangan ibuku datang. Aku sangat malu. Bagaimana dia bisa melakukan ini semua padaku? Aku melihatnya dengan penuh kebencian dan berlari keluar. Keesokan harinya disekolah. Teman-temanku mengejekku “ Ibumu hanya memiliki satu mata !!” demikin kata mereka.
Aku mengharapkan ibuku lenyap dari dunia ini, aku berkata kepada ibuku “ bu, mengapa kamu hanya memiliki satu mata?, anda membuat saya menjadi bahan tertawaan, mengapa anda tidak  mati saja?” Ibuku tidak menanggapinya. Dalam hatiku ada sedikit kesedihan dengan apa yang kuucapkan. Tapi, dibalik itu rasanya aku sudah mengungkapkan apa yang seharusnya ku katakan.
Mungkin karena ibuku tidak berkata apapun, maka kupikir semua tindakanku tidak melukai perasaanya.
Malam itu aku terbangun dan pergi kedapur untuk minum. Kudapati ibuku menangis dengan diam-diam disana. Sepertinya dia tidak ingin diketahui olehku bahwa dia menangis. Aku  sekilas melihat padanya dan langsung memalingkan wajahku. Ada sebersit kepedihan dihatiku. Walaupun begitu, aku benci melihat ibuku menangis dengan air mata yang keluar dari matanya yang tinggal satu. Dalam hati aku berkata kepada diri sendiri bahwa jika sudah besar nanti aku harus menjadi orang yang sukses. Karena aku merasa kemiskinan ini dan kondisi ibuku yang bermata satu membuat hidupku sungguh menderita.
Aku belajar dangan sungguh-sungguh serta meninggalkan ibuku untuk belajar ke  Bandung untuk mengejar cita-citaku, terakhir aku diterima di Universitas salah satu di  Bandung. Sekarang aku telah menikah, membeli rumah sendiri.  Juga telah memiliki anak. Sekarang aku telah hidup bahagia sebagai seseorang yang sukses. Aku merasa nyaman disini karena tempat ini tidak mengingatkanku pada ibuku. Kebahagiaan ini semangkin bertambah.
Disuatu hari ada seseorang yang tidak kuduga datang mengunjungi rumahku, siapa dia? Orang Itu ternyata adalah ibuku, yang masih memiliki satu mata. Rasa-rasanya bumi akan runtuh. Anakku berlari dengan ketakutan melihat mata ibuku yang tinggal satu.
Aku membentaknya dan berkata. “siapa kamu? Aku tidak kenal engkau!!”  “beraninya kamu datang dan menakuti anakku? Harap kamu pergi sekarang juga.” Dan ibuku dengan tenang menjawab, “ oh, aku minta maaf, ternyata aku mengunjungi alamat yang salah.” Kemudian dia pergi dan menghilang. Aku merasa lega karena sepertinya dia tidak mengenaliku. Dalam hatiku aku tidak perduli karena sudah lama aku mau meninggalkan masa laluku.
Suatu hari aku menerima surat mengenai acara reuni. Dan aku berniat datang keacara itu dengan berbohong kepada istriku bahwa aku ada perjalanan bisnis . setelah reuni, aku datang ke rumah lamaku, hanya untuk meminjam telpon dan menelpon kerumahku. Aku menemukan ibuku terjatuh dan tergeletak dilantai dengan kondisi yang sudah kaku. Melihat kondisinya hatiku tidak merasa sedih. Ditangannya aku melihat ada sepucuk surat yang ditujukan kepadaku.
Isi surat itu, “ Aku pikir jiwaku sudah cukup lama diraga ini. Dan aku tidak akan mengunjungi Bandung lagi. Tapi, apakah ibumu minta terlalu banyak jika ibumu menginginkan kamu datang dan menjenguk ibumu sekali-sekali?  Ibu sangat merindukanmu. Ibu sangat senang mendengar kamu datang untuk reuni. Tapi, ibu tidak bisa datang kesekolahmu. Karena ibu takut kembali membuatmu malu didepan teman-temanmu karena mata ibu yang tinggal satu ini.
Ketika kamu masih kecil, kamu mengalami kecelakaan dan kehilangan matamu. Sebagai seorang ibu. Ibu tidak bisa melihat engkau tumbuh dengan hanya satu mata, jadi sebagai gantinya mata ibu telah ibu berikan kepadamu. Ibu bahagia melihat kamu berbahagia. Sesungguhnya ibu tidak pernah marah kepadamu, dengan apapun yang pernah kamu lakukan. Karena ibu sangat menyayangimu
Dihati ibu, ibu selalu merindukanmu, dan selalu mencintaimu. Didunia ini tidak ada yang lebih berarti selain dirimu.”  
Membaca surat itu. Dunia terasa hancur bagiku. Aku menangis untuk orang yang mengasihiku dengan seluruh hidupnya. Itulah ibuku.



Iwam Popi Laya ( IPL )

Jumat, 02 Desember 2011

Impianku

Wahai bidadari berhati mujahidah, sematkan KITABULLAH wa SUNNAH di hatimu, kilaukan pedang JIHAD di tanganmu, biarkan musuh-musuh dan Taghut itu gentar, agar SYAHID jadi kafanmu, agar suatu hari tiba saat malaikat, burung-burung suci, kasturi mewangi mengiringi Ruhmu, pergi mendapatkan RABBmu nun di Taman Hijau Tertinggi.

Doa Untukmu

"Ya Allah, izinkan sahabatku menjadi sekuntum bunga, yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia, harum wanginya dengan ilmu agama, cantiknya kerana iman dan taqwa. Namun keindahan zahirnya disimpan rapi, biar menjadi rahsia yang kekal abadi, bukan perhatian mata ajnabi, yang menjadi punca fitnah hati dari lelaki yang berjiwa sepi. Wajahnya bukan mengundang dosa, timbulkan duri yang memagari dirinya agar terpelihara dari noda duniawi yang menghilangkan haruman sejati, yang memudarkan kecantikan diri untuk Kau calnkan dirinya sebagai bidadari syurga Mu. Ameen..."

untuk bidadari ku

Wahai bidadari berhati mujahidah, sematkan KITABULLAH wa SUNNAH di hatimu, kilaukan pedang JIHAD di tanganmu, biarkan musuh-musuh dan Taghut itu gentar, agar SYAHID jadi kafanmu, agar suatu hari tiba saat malaikat, burung-burung suci, kasturi mewangi mengiringi Ruhmu, pergi mendapatkan RABBmu nun di Taman Hijau Tertinggi.

Selasa, 29 November 2011

Innalillahi wa innailaihi Rajiun....
Telah terjadi musibah banjir Bandang di kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat Rabu 3 November 2011, pukul 19.00 malam hingga 02.00 WIB. Hingga status ini dibuat, info terbaru yg didapatkan 17.000 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian 1 - 2 meter, 7 orang hilang terbawa arus sungai,hingga kini belum seorang pun korban ditemukan,proses pencarian terus dilakukan.

Banjir bandang juga menyebabkan ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedikitnya 35 rumah hanyut, 40 rumah rusak berat, 103 rumah rusak sedang, dan 264 rumah rusak ringan. Ratusan ternak hanyut terbawa arus. Kemudian ribuan Hektare areal pertanian terendam banjir.

Kerugian sementara ditaksir Rp99 miliar.
Jalur barat lintas Sumatra putus total. Jalur yang menghubungkan Kota Padang dan Bengkulu ini putus sepanjang 200 meter lebih. Sebanyak lima kecamatan di kabupaten ini pun terisolir dari ibu kota Painan atau pun Kota Padang.
Banjir kali ini termasuk yang terbesar sejak 50 tahun terakhir. Karena hampir 70 persen wilayah Pesisir Selatan tergenang air yang berasal dari luapan sungai-sungai besar.
Mari kita ringankan derita saudara2 qt, bagi saudara/i ku yg ingin menyalurkan bantuannya, baik yg berada di wilayah Sumbar atw di luar Sumbar,bisa mengirimkan donasinay melaluli rekening FSLDK Peduli Sumbar Rek Muamalat : 0129219053
CP : 085374358056 ( Iwan Koordinator Pukomda Sumbar )  / ( Iga Rafanda Bendum
Pukomda Sumbar 085274169697
Bantuan yg sangat diperlukan untuk sekarang adalah makanan,pakaian dan selimut.



 Iwan popi laya Koor. Lapangan





Foto-foto lokasi bencana banjir bandang Pesisir Selatan, Sumbar

Senin, 21 November 2011

Cara membuat Korek Api gas bekas menjadi sepeda motor mainan

berita teknologi terbaru
Berita teknologi terbaru. Kita jangan pernah menganggap jika suatu barang bekas sudah rusak maka barang itu tidak berguna lagi. Setiap barang bekas yang rusak pasti ada kemungkinan masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Apalagi jika barangnya adalah barang yang terbuat dari plastik atau logam (anorganik) yang tidak bisa dihancurkan oleh pengurai, jika sudah tidak digunakan untuk keperluan yang lain kita tidak boleh membuangnya sembarangan, kita harus membuangnya ke tempat pembuangan khusus sampah anorganik, karena jika tidak nanti akan menyebabkan pencemaran. Dari pada membuangnya lebih baik kita manfaatkan untuk keperluan lain, jika masih bisa.
Jika kamu mempunyai korek api gas bekas yang sudah tidak terpakai lagi, jangan terburu buru membuangknya ke tempat sampah. Korek api gas ternyata dirubah menjadi suatu barang yang bernilai seni, ia bisa dirubah menjadi mainan sepeda motor kecil.
Jika kamu tertarik di bawah ini saya sajikan panduan merubah korek api gas menjadi sepeda motor mainan yang mungil yang saya kutip dari wired.com, meskipun panduan ini disertai dengan gambar yang cukup lengkap tapi sayang ditulis dalam bahasa dan huruf china.
berita teknologi terbaru
berita teknologi terbaru
berita teknologi terbaru
berita teknologi terbaru
berita teknologi terbaru
berita teknologi terbaru
bagi kamu yang tertarik silahkan mencoba, dan saya ucapkan selamat mencoba. selain bisa digunakan untuk mainan, ini juga bisa digunakan untuk hiasan, yang bisa kamu letakkan sesuai dengan seleramu.

Jumat, 04 November 2011

Innalillahi wa innailaihi Rajiun....
Telah terjadi musibah banjir Bandang di kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat Rabu 3 November 2011, pukul 19.00 malam hingga 02.00 WIB. Hingga status ini dibuat, info terbaru yg didapatkan 17.000 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian 1 - 2 meter, 7 orang hilang terbawa arus sungai,hingga kini belum seorang pun korban ditemukan,proses pencarian terus dilakukan.

Banjir bandang juga menyebabkan ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedikitnya 35 rumah hanyut, 40 rumah rusak berat, 103 rumah rusak sedang, dan 264 rumah rusak ringan. Ratusan ternak hanyut terbawa arus. Kemudian ribuan Hektare areal pertanian terendam banjir.

Kerugian sementara ditaksir Rp99 miliar.
Jalur barat lintas Sumatra putus total. Jalur yang menghubungkan Kota Padang dan Bengkulu ini putus sepanjang 200 meter lebih. Sebanyak lima kecamatan di kabupaten ini pun terisolir dari ibu kota Painan atau pun Kota Padang.
Banjir kali ini termasuk yang terbesar sejak 50 tahun terakhir. Karena hampir 70 persen wilayah Pesisir Selatan tergenang air yang berasal dari luapan sungai-sungai besar.
Mari kita ringankan derita saudara2 qt, bagi saudara/i ku yg ingin menyalurkan bantuannya, baik yg berada di wilayah Sumbar atw di luar Sumbar,bisa mengirimkan donasinay melaluli rekening FSLDK Peduli Sumbar Rek Muamalat : 0129219053
CP : 085374358056 / 085274169697
Bantuan yg sangat diperlukan untuk sekarang adalah makanan,pakaian dan selimut.

Kamis, 03 November 2011

Dakwah Kampus Lesu?

Ada asap pasti ada api, ada akibat pasti ada sebabnya. Termasuk ketika dakwah di medan kampus anda kurang greget. Tak perlu lama menerawang apalagi tinggal melamun atau mencari kambing hitam lesunya dakwah kampus. Menyalahkan bidaya mahasiswa yang semakin hedonis, sehingga kurang meminati event dakwah yang telah anda rancang, bukanlah jawaban bijak. Justru itulah tantangan anda menjadikan mahasiswa hedonis yang hanya memikirkan kebutuhan bilogis, menjadi mahasiswa yang ideologis yang siap menjadi aktifis.

Tak perlu susah-susah mencari pondasi permasalahannya. Mulailah membanahi dari dapur organisasi kita sendiri, saat ini juga, karena kampus menanti karya-karya paraarsitek peradaban Islam.
Setelah membahas kerikil tajam pertama yang sering membuat perjalan dakwah kampus sedikit terganggu, kini saatnya mengantisipasi jika saja suatu saat bertemu dengan kerikil tajam kedua yaitu “kurang mampu meminang nasrullah”.

Perjuangan dakwah adalah perjuangan yang tidak ringan dan membutuhkan energi ekstra. Energi fisik dan energi pikiran adalah hal wajib yang pasti selalu mewarnai tiap detik perjalan dakwah. Jika hanya mengandalkan kehadiran dua energi tersebut, rasanya belum mampu untuk menggelorakan dakwah di kampus. Karena energi tersebut belumlah cukup untuk mendongkrak dan menghilangkan segala aral melintang yang mencoba menghalangi gerak dakwah. Jika hanya mengandalkan energi fisik dan pikiran maka pasukan Rasulullah diperang Badar akan mudah terkalahkan.

Ada satu energi yang menjadi ruh yang harus dimiliki oleh tiap kader dakwah kampus. Karena inilah sebenarnya yang menjadi energi yang mampu membuat anda bertahan di jalan dakwah walaupun berjuta cobaan mendera. Energi inilah yang dimiliki oleh pasukan badar sehingga mereka bisa memenangkan perang dengan begitu gemilang. Energi ini mampu mebuat energi fisik dan pikiran meningkat berkali-kali lipat. Energi itu adalah energi ruhiyah yang dengannya kita mampu meminang nasrullah.

Mengapa kaum muslimin mampu memangkan perang Badar mengalahkan tentara Quraisy yang jumlahnya ribuan orang? Ya, karena Allah menurunkan bala bantuan berupa tentara malaikat yang menolong tentara Rasul pada saat itu. Meraka adalah pasukan yang mampu meminang nasrullah,ketika telah menunjukkan totalitas pengorbanan di jalan Allah. Pertolongan Allah jelas tidak serta merta turun begitu saja. Tak mungkin langit kampus kita diselubungi dengan nasrullah jika pengorbanan dakwah kita masih setengah hati. Bisa jadi berbagai event dakwah kampus yang diadakan menuai hasil yang tidak sesuai dengan target karena Allah masih menunda pertolongan-Nya. Untuk itu mari gencarkan ikhtiar untuk meminang nasrullah.

Pasokan energi fisik bisa didapatkan dari konsumsi makanan bergizi, pola istirahat yang cukup dan diselingi dengan olahraga rutin. Untuk pasokan energi pikiran bisa didapat dari bebrapa tips senam otak. Sementara energi ruhiyah hanya bisa didapatkan dengan cara mendekatkan diri pada sang pemilik segala energi, Allah Swt. konsisten melakukan ibadah-ibadah sunnah adalah salah satu caranya.
Sudah semestinya tiap sepertiga malam terakhir seorang pengemban dakwah dilalui dengan simpuh sujud dihadapan Sang Rabb. Bersipuh mengeluhkan seluruh permasalahan dakwah dan kerinduan anda untuk melihat kembali tegaknya Islam, seraya bersujud meminta pada-Nya agar meberikan kemudahan pada setiap agenda dakwah yang telah direncanakan.

Memang penguatan energi ruhiyah adalah aktifitas yang lebih menyentuh individu kader dakwah. Namun tentu akan mejadi kekuatan dahsyat jika regulasi sistem organisasi mencoba mangakomodasinya amalan yang sifatnya individu. Jika suatu organisasi mencoba menjadikan suatu aktivitas menjadi budaya, maka bukan tidak mungkin individu yang ada didalamnya pun akan tersuasanakan. Untuk itu perlu menjadikan ibadah-ibadah sunnah sebagai salah satu pemikat pertolongan Allah.

Jujur harus diakui banyak mereka yang mengaku sebagai aktifis dakwah, namun ternyata lebih banyak shalat di kost daripada di masjid. Dalam berbagai curriculum vitae-nya mencantumkan aktivis dakwah kampus sebagai pengalaman organisasi, namun masih lebih banyak malamnya yang terlewatkan dengan tidur panjang. Padahal bermunajat disepertiga malam adalah sebaik-baik madrasah untuk para pengemban dakwah.

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah SWT. maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah janjinya”. (Al Ahzab: 23).


Rabu, 26 Oktober 2011

Izinkan aku cuti dari dakwah ini

Lalu Lintas di depan Pusat Pembelanjaan ( BASKO ) MATAHARI   masih saja ramai hingga larut malam ini, dengan kendaraan yang terus berlalu lalang, juga dengan kehidupan manusia-manusia malam yang seakan tidak akan pernah mati. Namun kini hatiku tak seramai jalanan di kota ini. Sunyi. Itulah yang sedang kurasakan. Bergelut dengan aktifitas dakwah yang menyita banyak perhatian, baik tenaga, harta, waktu dan sebagainya, seakan menempa diriku untuk terus belajar menjadi mujahid tangguh. Tapi kini, hatiku sedang dirundung kegalauan. Galau akan saudara-saudaraku dalam barisan dakwah yang katanya amanah, komitmen, bersungguh-sungguh namun seakan semua itu hanyalah teori-teori dalam pertemuan mingguan. Hanya dibahas, ditanya jawabkan untuk kemudian disimpan dalam catatan kecil atau buku agenda yang sudah lusuh hingga pekan depan mempertemukan mereka lagi, tanpa ada amal perbaikan yang lebih baik. Ya… Mungkin itu yang ada dibenakku saat ini tentang su’udzhan-ku terhadap mereka, setelah seribu satu alasan untuk ber-husnudzhan.
Kini kutermenung kembali akan hakikat dakwah ini. Sebenarnya apa yang kita cari dari dakwah? Dimanakah yang dinamakan konsep amal jama yang sering diceritakan indah? Apakah itu hanya pemanis cerita tentang dakwah belaka? Apakah ini yang disebut ukhuwah? Sering terlontarkannya kata-kata "Afwan akh, ana gak bisa bantu banyak…" atau sms yang berbunyi "Afwan akh, ana gak bisa datang untuk syuro malam ini…" atau kata-kata berawalan "Afwan akh…" lainnya dengan seribu satu alasan yang membuat seorang akh tidak bisa hadir untuk sekedar merencanakan strategi-strategi dakwah kedepannya. Kalau memang seperti itu hakikat dakwah maka cukup sudah, "Izinkan aku untuk cuti dari dakwah ini, mungkin untuk seminggu, sebulan, setahun atau bahkan selamanya. Lebih baik aku konsenstrasi dengan studiku yang kini sedang berantakan, atau dengan impian-impianku yang belum terpenuhi, atau dengan lebih memperhatikan ayah dan ibuku yang sudah semakin tua, toh tanpa aku pun dakwah tetap berjalan, bukan???"

Sahabat-sahabatku…
Memang dalam dunia dakwah yang sedang kita geluti seperti sekarang ini, tidak jarang kita mengalami konflik atau permasalahan-permasalahan. Dari sekian permasalahan tersebut terkadang ada konflik-konflik yang timbul di kalangan internal aktivis dakwah sendiri. Pernah suatu ketika dalam aktivitas sebuah barisan dakwah, ada seorang ikhwan yang mengutarakan sakit hatinya terhadap saudaranya yang tidak amanah dengan tugas dan tanggungjawab dakwahnya. Di lain waktu di sebuah lembaga dakwah kampus, seorang akhwat "minta cuti" lantaran sakit hatinya terhadap akhwat lain yang sering kali dengan seenaknya berlagak layaknya seorang bos dalam berdakwah.

Pernah pula suatu waktu seorang kawan bercerita tentang seorang ikhwan yang terdzalimi oleh saudara-saudaranya sesama aktifis dakwah. Sebuah kisah nyata yang tak pantas untuk terulang namun penuh hikmah untuk diceritakan agar menjadi pelajaran bagi kita. Ceritanya, di akhir masa kuliahnya sebut saja si X (ikhwan yang terdzalimi) hanya mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang terlalu lama, enam tahun. Sedangkan di lain sisi, teman-temannya sesama (yang katanya) aktifis dakwah lulus dalam waktu empat tahun. Singkat cerita, ketika si X ditanya mengapa ia hanya mampu lulus dalam waktu enam tahun sedangkan teman-temannya lulus dalam waktu empat tahun? Apa yang ia jawab? Ia menjawab "Aku lulus dalam waktu enam tahun karena aku harus bolos kuliah untuk mengerjakan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan oleh saudara-saudaraku yang lulus dalam waktu empat tahun."

Subhanallah… di satu sisi kita merasa bangga dengan si X, dengan militansinya yang tinggi beliau rela untuk bolos dan mengulang mata kuliah demi terlaksananya roda dakwah agar terus berputar dengan mengakumulasikan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan teman-temannya. Namun di sisi lain kita pun merasa sedih, sedih dengan kader-kader dakwah (saudara-saudaranya si X) yang dengan berbagai macam alasan duniawi rela meninggalkan tugas-tugas dakwah yang seharusnya mereka kerjakan.

Sahabat….
Semoga kisah tersebut tidak terulang kembali di masa kita dan masa setelah kita, cukuplah menjadi sebuah pelajaran berharga….
Semoga kisah tersebut membuat kita sadar, bahwa setiap aktifitas yang di dalamnya terdapat interaksi antar manusia, termasuk dakwah, kita tiada akan bisa mengelakkan diri dari komunikasi hati...

Ya, setiap aktifis dakwah adalah manusia-manusia yang memiliki hati yang tentu saja berbeda-beda. Ada aktifis yang hatinya kuat dengan berbagai macam tingkah laku aktifis lain yang dihadapkan kepadanya. Tapi jangan pula kita lupa bahwa tidak sedikit aktifis-aktifis yang tiada memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi tingkah pola aktifis dakwah lain yang kadang memang sarat dengan kekecewaan-kekecewaan yang sering kali berbuah pada timbulnya sakit hati. Dan kesemuanya itu adalah sebuah kewajaran sekaligus realita yang harus kita pahami dan kita terima.

Namun apakah engkau tahu wahai sahabat-sahabatku?
Tahukah engkau bahwa seringkali kita melupakan hal itu? Seringkali kita memukul rata perlakuan kita kepada sahabat-sahabat kita sesama aktifis dakwah, dengan diri kita sebagai parameternya. Begitu mudahnya kita melontarkan kata-kata "afwan", "maaf" atau kata-kata manis lainnya atas kelalaian-kelalaian yang kita lakukan, tanpa dibarengi dengan kesadaran bahwa sangat mungkin kelalaian yang kita lakukan itu ternyata menyakiti hati saudara kita. Dan bahkan sebagai pembenaran kita tambahkan alasan bahwa kita hanyalah manusia biasa yang juga dapat melakukan kekeliruan. Banyak orang bilang bahwa kata-kata "afwan", "maaf" dan sebagainya akan sangat tak ada artinya dan akan sia-sia jika kita terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama.

Wahai sahabat-sahabatku…
Memang benar bahwasanya aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, bukan malaikat, sehingga tidak luput dari kelalaian, kesalahan dan lupa. Tapi di saat yang sama sadarkah kita bahwa kita sedang menghadapi sosok yang juga manusia biasa? bukan superman, bukan pula malaikat yang bisa menerima perlakuan seenaknya. Sepertinya adalah sikap yang naif ketika kesadaran bahwa aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, hanya ditempelkan pada diri kita sendiri.

Seharusnya kesadaran bahwa aktifis dakwah adalah manusia biasa itu kita tujukan juga pada saudara kita sesama aktivis dakwah, bukan cuma kepada kita sendiri. Dengan begitu kita tidak bisa dengan seenaknya berbuat sesuatu yang dapat mengecewakan, membuat sakit hati, yang bisa jadi merupakan sebuah kezhaliman kepada saudara-saudara kita.

Sahabat…
Adalah bijaksana bila kita selalu menempatkan diri kita pada diri orang lain dalam melakukan sesuatu, bukan sebaliknya. Sehingga semisal kita terlambat atau tidak bisa datang dalam sebuah aktivitas dakwah atau melakukan kelalaian yang lain, bukan hanya kata "afwan" yang terlontar dan pembenaran bahwa kita manusia biasa yang bisa terlambat atau lalai yang kita tujukan untuk saudara kita. Tapi sebaliknya kita harus dapat merasakan bagaimana seandainya kita yang menunggu keterlambatan itu? Atau bagaimana rasanya berjuang sendirian tanpa ada bantuan dari saudara-saudara kita? Sehingga dikemudian hari kita tidak lagi menyakiti hati bahkan menzhalimi saudara-saudara kita. Sehingga kata-kata “Akhi… Ukhti… Izinkan aku cuti dari dakwah ini” tidak terlontar dari mulut saudara-saudara kita sesama aktifis dakwah.

Senin, 24 Oktober 2011

Kata Cinta

Satu kata cinta bilal : “Ahad”
Dua kata cinta Sang Nabi : “selimuti aku..!”
Tiga kata cinta Ummu Sulaim : “Islammu, itulah maharku!”
Empat kata cinta Abu Bakar : “Ya Rasulullah, saya percaya..!”
Lima kata cinta dariku : "Engakau Bagaikan Kaca yang Berdebu"

Kamis, 20 Oktober 2011

Garis yang Terputus

Mencoba untuk menyambung garis-garis yang terputus menjadi garis yang utuh dan berhenti pada satu Titik.

Sabtu, 10 September 2011

Peringatan International Hijab Solidarity Day

Hijab bukan sekedar aksi tanpa reaksi, 

tapi ia menajam dalam hati. 
Saudariku, jadilah wanita pembangun peradaban 
yg kelak memberikan kntribusi utk agama, bangsa dan negara.

TEPAT 4 September 2011, Muslimah di dunia memperingati International Hijab Solidarity Day (IHSD). Hijab, ya itulah tema besar peringatan ini. Persoalan yang sampai sekarang masih kontroversial di dunia barat karena begitu banyak penolakan dan diskriminasi kepada muslimah terhadap privasi & tuntutan agama mereka untuk mereka menutup aurat. 

Tak hanya di dunia barat, di kalangan muslim pun pemahaman ber-hijab pun masih belum sempurna. Namun, kita akan melihat latar belakang dari peringatan ini sekaligus dasar hukum juga harapan kedepan terhadap muslimah.

Latar Belakang

International Hijab Solidarity Day (IHSD) ini dilatarbelakangi oleh adanya keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk memakai simbol-simbol keagamaan, sehingga banyak warga muslim yang memprotes keputusan ini. 

Hal ini tentu aja menyulitkan muslimah untuk menutup aurat secara sempurna. Karena itu, pada tanggal 4 september 2004 diadakanlah konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawi, Prof Tariq R. dan juga 300 delegasi dari 102 organisasi Inggris International, ynag kemudian menghasilkan keputusan :

1. Menetapkan dukungan terhadap penggunaan jilbab
2. Penetapan tanggal 4 september sebagai hari solidaritas jilbab
    internasional (IHSD)
3. Rencana aksi untuk tetap membela hak muslimah untuk
    mempertahankan busana takwa mereka.

Selain itu IHSD diperingati untuk mengenang Marwa Al-Sharbini, seorang muslimah asal Mesir yang dibunuh oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia di ruang sidang kota Dresden, Jerman awal Juli lalu. 

Abeer *Ketua Assembly for the Protection of Hijab, mengatakan, Marwa Al-Sharbini adalah seorang martir bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya. "Ia menjadi korban Islamofobia, yang masih dialami banyak Muslim di Eropa".

Dasar Hukum

Al-Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata lain al-Hijab adalah benda yang menutupi sesuatu, menurut al-Jarjani dalam kitabnya at-Ta'rifat mendefinisikan al-Hijab adalah setiap sesuatu yang terhalang dari pencarian kita, dalam arti bahasa berarti man'u yaitu mencegah, contohnya: mencegah diri kita dari penglihatan orang lain. 

Allah SWT dengan tegas telah menyampaikan dalam firmannya memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab :

"Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.S An-Nur: 31)

"Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW bersabda: "Wanita itu aurat" maksudnya adalah bahwa wanita harus menutupi tubuhnya. Ya, wanita adalah aurat. Setiap bagian tubuh wanita adalah daya tarik bagi lawan jenisnya. Baik itu secara anatomis/fisik, maupun pola tingkah laku dan cara bersikap.

Di Indonesia, sudah ada aturan sendiri tentang jilbab. Aturan itu ada di SE Depdiknas No.1177/C/PP/2002 tentang Legalisasi Jilbab dan Pasfoto bagi siswa SD dan Menengah. Selain itu, masih ada SK Dikti No.1928/D/C/2002 tentang Pasfoto berjilbab.

Hijab adalah iffah, hijab adalah kesucian, hijab itu adalah taqwa, hijab adalah iman, hijab itu adalah rasa malu. Jadi, tidak ada alasan dari seorang wanita muslimah untuk tidak menjaga hijabnya.

Oleh karena itu, dalam peringatan tahun ini Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumbar untuk mengikuti aksi IHSD (International Hijab Solidarity Days) yang dilaksanakan serentak oleh Puskomda FSLDK se Indonesia, pada Sabtu, 10 September. Dimulai pada pukul  09.00 WIB massa akan berkumpul di Lapangan Kantor Gubernur. 

Pada saat aksi nanti para Aktivis Dakwah Kampus (ADK) ini menyuarakan kepada masyarkat Kota padang khususnya untuk memakai dan menjaga hijabnya kepada kaum perempuan karena ini menyangkut harkat martabat mereka ditengah masyarakat. Nanti juga akan ada penyebaran jilbab kepada masyarakat Kota Padang.

Islam tidak menjadikan wanita sebagai dagangan murah yang bisa dinikmati setiap pandangan mata. Sungguh perhatian islam terhadap wanita muslimah sangat besar agar mereka dapat menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. 

Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.
 Iwan Popi Laya ( Koordinator Puskomda Fsldk Sumatera Barat ) 




Unit Kegiatan Kerohanian Unversitas Negeri Padang
Puskomda Fsldk Sumatera Barat



Peringatan International Hijab Solidarity Day (IHSD)

Peringatan International Hijab Solidarity Day (IHSD) atau sebagai bentuk sosialisasi menggunakan jilbab bagi kaum muslimah diperingati sekitar 200 mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumbar dengan melakukan aksi damai longmarch sembari memberikan jilbab syar’i kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi penggunaan jilbab sesuai dengan syariah agama.
 

Peringatan IHSD dilatarbelakangi oleh adanya keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk memakai symbol-simbol keagamaan sehingga banyak warga muslim yang memprotes keputusan tersebut. Pada 04 September 2004 diadakan konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawi, Prof Tariq R dan 300 delegasi dari 1-2 organisasi Inggris Internasional yang menghasilkan keputusan yakni menetapkan dukungan terhadap penggunaan jilbab, menetapkan tanggal 04 September sebagai hari IHSD, serta merencana aksi untuk tetap membela hak muslimah untuk mempertahankan busana takwa.

Sedangkan Hijab atau Al-Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi. Hijab adalah kesucian, hijab adalah taqwa, hijab adalah iman, hijab adalah rasa malu sehingga tidak ada alasan dari seorang muslimah untuk tidak menjaga hijabnya

Nikmatul Husna, koordinator aksi mengatakan bahwa aksi damai ini merupakan aksi menyerukan kepada kaum muslimah di Kota Padang dan Sumbar untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat yang menjadi karakter diri baik di lingkungan sekolah, pemerintahan dan masyarakat karena menjadi karakter diri bagi Bundo Kanduang di Ranah Minang dan pastinya perintah dari Allah SWT.

Dalam aksi ini pun, bertujuan untuk menjelaskan pemakaian jilbab yang benar untuk menutup aurat dan bukan yang tipis serta membentuk tubuh wanita yang saat ini sudah salah dikenakan oleh kaum wanita, menjunjung tinggi hak muslimah untuk mengenakan jilbab dan mengajak seluruh muslimah di Kota Padang dan se-Sumbar untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk kekuatan iman, terang Husna.

Kami pun menolak semua bentuk penolakan dan diskriminasi terhadap muslimah di seluruh dunia terhadap privasi mereka dalam mengenakan pakaian menutup aurat dan berjilbab karena dengan menutup aurat dan berjilbab adalah sebuah pakaian yang melindungi diri dan menunjunjung tinggi harga diri, tegasnya.


Menurut Husna, muslimah sejati merupakan seorang wanita yang mengenakan jilbab syar’i dan dengan berawal dari mengenakan jilbab kita akan memperbaiki nurani bangsa ini dan kami pun menyerukan kepada kaum wanita untuk menjadi bagian dalam melahirkan dan mendidik generasi muda harapan bangsa dan agama. (FD)


 

Kamis, 08 September 2011

Jilbab

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang ada sedikit hal yang perlu diluruskan dari istilah jilbab. Sebab ternyata di dunia Islam, penggunaan istilah jilbab ini dipahami dengan berbagai bentuk yang berbeda.

Ada yang mengatakan bahwa jilbab itu adalah pakaian yang dikenakan wanita dan menutup seluruh tubuhnya, termasuk wajah. Sebagian lainnya mengatakan bahwa jilbab adalah pakaian yang besar, longgar, menyatu antara atasan dan bawahannya, serta menutup semua tubuh wanita.

Yang lainnya lagi mengatakan bahwa jilbab adalah cadar, yaitu kain yang menutup wajah para wanita.

Maka dengan perbedaan-perbedaan penggunaan istilah di atas, wajar pula kalau ada banyak perbedaan pandangan dari segi hukum untuk mengenakannya.

Hukum memakai cadar atau baju besar terusan dari atas ke bawah memang masih menjadi perbedaan pendapat. Demikian juga, pakaia wanita yang menutup seluruh tubuh tanpa kecuali, masih menjadi perbedaan pendapat.

Jilbab = Pakaian penutup aurat

Yang disepakati oleh para ulama adalah bahwa setiap orang, baik pria atau wanita, diwajibkan untuk menutup aurat. Dan bukan hanya selama mengerjakan shalat saja, melainkan ketika berhadapan dengan lawan jenis yang bukan mahram.

Sementara, batasan aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangannya. Batasan ini sudah sampai tingkat ijma' dari kebanyakan para ulama. Sehingga bukan pada tempatnya lagi untuk diperdebatkan. Sama dengan ijma' para ulama tentang wajibnya shalat lima waktu, wajibnya puasa bulan Ramadhan.

Kalau masih ada orang yang mempertanyakan kewajiban shalat lima waktu atau puasa di bulan Ramadhan, maka jelas-jelas dia kufur kepada perintah Allah SWT. Maka kalau ada orang Islam yang mengatakan bahwa aurat tidak wajib ditutup di depan lawan jenis yang bukan mahram, maka dia telah kufur dari ketetapan Allah SWT. Sebab kepastian akan kewajiban menutup aurat telah sampai ke level ijma' ulama.

Menutup Aurat = Etika dan Kewajiban Paling Dasar

Sebagai seorang muslim, seharusnya kita sudah tidak lagi bermain-main di wilayah yang sudah bersifat baku, seperti masalah kewajiban menutup aurat. Sebab menutup aurat itu merupakan insting paling dasar manusia. Menutup aurat adalah salah satu karakteristik dasar yang membedakan antara manusia dan hewan.

Oleh karena itu ketika nabi Adam alaihissalam melanggar larangan Allah, nampaklah aurat mereka. Maka secara insting beliau segera menutup auratnya dengan daun-daun surga.

Maka syaitan membujuk keduanya dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. (QS. Al-A'raf: 22)

Dan ketika nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah SWT pun menginformasikan bahwa telah diturunkan pakaian untuk menutup aurat. Bahkan pakaian itu juga berfungsi sebagai perhiasan.

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan (QS. Al-A'raf: 26)

Hanya manusia saja yang punya insting untuk menutup aurat dan mengenakan pakaian. Hewan dan tumbuhan sama sekali tidak punya naluri itu. Apakah sekarang kita inginmenghilangkan naluri manusia untuk berpakaian dan menutup aurat?

Apakah kita ingin mengatakan bahwa wanita tidak perlu menutup auratnya? Apakah kita ingin mengatakan bahwa agama Islam tidak mewajibkan wanita menutup aurat? Lalu kita ingin mengingkari Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW? Apakah kita tega membodohi umat dengan mengatakan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan menutup aurat?

Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:

Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR Muslim)

Maka sebaiknya kita berhenti dari dosa sistem yang ingin mengubah paradigma berpikir umat Islam dengan mengatakan bahwa menutup aurat tidak wajib. Berhentilah dari kesalahan berpikir yang fatal dan memalukan ini, selagi ajal belum datang menjemput. Sudah bukan zamannya lagi kita membodohi umat dengan argumentasi lemah buah karya setan sekulerime dan liberalisme.

Karena sekulerisme dan liberalisme sudah mati terkubur oleh zaman. Mungkin 20 tahun yang lalu boleh mereka berbangga, tapi Allah SWT telah berkehendak lain. Hari ini gelombang orang menutup aurat nyaris tidak terbendung lagi. Hari ini adalah hari penyesalan bagi kalangan sekuleris dan liberalis karena kampanye anti jilbab yang mereka usung berpuluh tahun telah mengalami kegagalan total.

Kalau hari ini masih ada orang yang mengatakan menutup aurat tidak wajib, maka sebenarnya ajaran ini telah out of date, ketinggalan zaman, kuno, konvensional, sudah tidak musim lagi.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: Era Muslim

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mengapa kebanyakkan penghuni neraka adalah wanita ?

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, dia berkata : Rasulullah Shallallahualaihi wa salam bersabda :

“Aku berdiri di pintu surga (ternyata) kebanyakkan orang yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang lemah, sedangkan orang-orang yang kemuliaan (yaitu : orang berharta, orang yang mempunyai kedudukan dan kebahagiaan materil) tertahan (dari masuk surga), tetapi penduduk neraka diperintahkan untuk masuk neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakkan yang masuk ke dalamnya adalah para wanita � (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)

Dan dihadits lain pun diriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiyAllahuanhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa salam, beliau bersabda :

Aku melihat-lihat ke dalam surga, Aku juga melihat-lihat ke dalam neraka, maka aku melihat kebanyakkan penghuninya adalah para wanita (Hadits shahih riwayat Bukhari dan diriwayatkan juga oleh Kutubbusittah)

Sungguh. Allah telah menampakkan kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wasalam tentang Surga dan Neraka pada malam Isra Mi’raj, ketika itu beliau melihat-lihat kedalam surga, ternyata penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Beliau juga melihat-lihat ke dalam neraka ternyata kebanyakkan penghuninya adalah para wanita. (sekarang yang kita tanyakan apakah para wanita yang telah dijelaskan oleh beliau pada masa beliau ?)

jawabnya :
Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam telah bersabda :

Sebaik-baiknya masa adalah pada masaku, kemudian sesudahnya ( sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in ). Hadits cukup di kenal dikalangan para ahli ilmu tentang keshahihannya) Lalu siapakah yang disebutkan oleh beliau tentang para wanita. Wallahu A’lam

Kemudian apa kesalahan mereka ? apakah mereka tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, ataukah mereka beryakinan bahwa agama itu harus memuaskan hawa nafsunya.

Atau mereka telah menganggap bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya dalam kehidupan dunia, kalolah benar, berarti benar apa yang dikatakan oleh Allah Ta’ala :

Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)

Ketahuilah, Wanita muslimah.

Atau apakah mereka telah mengadakan adanya pilihan lain untuk urusannya,padahal Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tapi bagi mereka ada pilihan lain agar sesuai dengan hatinya atau ikut-ikutan dengan orang-orang disekitarnya.

Padahal Allah Ta’ala mengatakan dalam firman-Nya :

Dan tidaklah (patut) bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah tersesat, sesat yang nyata (Surat Al-Ahzab (33) ayat 36)

Dan firman-Nya :

Dan barangsaiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Surat Thaha (20) ayat 124)

Lalu kenapa mereka tidak ittiba kepada para wanita yang ada pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam yang beliau tetapkan bahwa pada masa beliaulah yang terbaik.

Bukankah pada masa sekarang ini semua telah mengikuti perbuatan al yahud dan an nashara, sehasta demi sehasta lalu sejengkal demi sejengkal.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa beliau bersabda :
Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya,yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu mencambukkannya ke tubuh manusia. kemudian sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layaknya telanjang. Condong dan berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga,bahkan tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat tercium dalam jarak perjalanan segini dan segitu (Hadits shahih riwayat Muslim dan lainnya)

Nabi Shallallahu alaihi wa salam telah melihat-lihat kejadian dunia yang akan datang dan berbagai peristiwa yang menakutkan, maka beliau mengetahui sesuatu yang dipakai oleh wanita, sehingga beliau menyebutkan hadits tersebut. Jadi kita tidak perlu heran dalam hal itu.

Berikut perkataan para ulama-ulama tentang hadits tersebut.

Al Hafizh Abu Al Khaththab berkata : Sabda beliau, Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya maksudnya adalah kelompok dari golongan segala hal.

Ibnu Faris di dalam kitab Al Mujmal mengatakan bahwa cambuk termasuk siksaan yang sesuai dan cambuk artinya mencampur suatu bagian dengan bagian yang lain.

Sabda beliau :
Sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layak telanjang maksudnya dilihat dari segi baju mereka berpakaian, sedangkan dilihat dari segi agama mereka telanjang, karena mereka terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuh mereka dan sebagian kecantikannya.

sumber : milis assunah

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aurat
Masuk Kategori: Fiqh, Ensiklopedia Islam

Kata aurat berasal dari beberapa akar kata:
1. ‘awira = hilang perasaan, hilang cahaya, atau (untuk mata) lenyap penglihatan;
2. ‘aara = menutup dan menimbun;
3. a’wara = mencemarkan bila terlihat
Secara bahasa, aurat berarti malu, aib, buruk.

Di Islam, yang dimaksud dengan aurat adalah batas minimal dari anggota tubuh manusia yang wajib ditutup karena perintah ALLOH SWT. Anggota tubuh tersebut dapat menimbulkan birahi atau syahwat jika dibiarkan terbuka, karenanya mesti ditutup dan dijaga, sebagai bagian dari kehormatan manusia.

Jika kedua hal di atas digabung, maka aurat adalah anggota atau bagian dari tubuh manusia yang bila terbuka atau tampak akan menimbulkan rasa malu, aib, dan keburukan. Bagi yang terbuka auratnya, akan menimbulkan rasa malu, sedangkan bagi yang melihatnya akan menimbulkan rasa terangsang dan lain-lain.

Kewajiban menutup aurat sudah menjadi kesepakatan semua pihak. Tidak ada permasalahan/selisih pendapat mengenai aurat laki2. Semuanya sepakat bahwa aurat laki2 = bagian tubuh antara pusar (udel,Jawa) hingga lutut. Imam Hambali dan Imam Malik bahkan menyatakan bahwa aurat laki2 adalah 2 kemaluan, depan dan belakang.

Maka, tidaklah heran, jika kita (laki2) sholat mesti menggunakan penutup aurat, bisa berupa celana panjang, ataupun sarung. Celana pendek, terlebih celana dalam, tidak bisa digunakan untuk sholat, karena aurat masih terlihat.

Untuk perempuan, terdapat perbedaan pendapat diantara kaum ulama. Pendapat pertama menyatakan bahwa aurat perempuan adalah SEMUA/SELURUH TUBUHNYA, TERMASUK muka, kedua telapak tangan dan bahkan kukunya. Tidak heran kita akan temukan perempuan2 bercadar yang menutup hampir semua tubuhnya, kecuali sedikit matanya untuk melihat. Pendapat kedua menyatakan aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya KECUALI muka, kedua telapak tangan, dan kukunya. Termasuk di dalamnya kedua telapak kakinya.

Apapun perbedaan pendapat yang timbul, semua ulama sepakat bahwa MENUTUP AURAT, APA DAN BAGAIMANAPUN BATASNYA, adalah WAJIB. Dasar yang digunakan adalah:

>> An Nuur(24):30 “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.”

>> An Nuur(24):31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

>> An Nuur(24):60 “Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

>> An Ahzab(33):33 “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”

>> An Ahzab(33):59 “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”

>> An A’raf(7):26 “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

----------------------------------------------------------------------

Mazz Adeeth ألفقير إلل October 10 at 11:44pm Reply
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم



ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Rasulullah bersabda, “Fatimah bagian dariku. Barang siapa menggembirakan hatinya, maka ia telah menggembirakan hatiku. Dan barang siapa menyusahkan hatinya, maka berarti ia telah menyusahkan hatiku.”

Wanita itu sangat mulia bagaikan intan berlian, apabila ia diatur atau disusun dengan baik maka akan kelihatan indah. Namun bila ia tidak tersusun dengan baik maka kelihatan jelek. Dalam hal ini Allah SWT meninggikan derajat seorang wanita dengan jalan seorang wanita supaya dapat menjaga dirinya benar-benar karena wanita itu adalah aurat (mulai ujung rambut mulai ujung kaki).

Di era modern ini banyak dari kaum wanita yang melecehkan dirinya sendiri. Ia tidak tahu bagaimana menjaga dirinya agar terlihat anggun dan tidak diganggu oleh para lelaki yang tidak bermoral. Kita telah salah dalam menempuh jalan dengan mengikuti budaya barat. Padahal panutan kita adalah Rasulullah SAW dan Sayyidatina Fatimah Azzahra.

Sekarang para wanita banyak memakai pakaian yang ketat-ketat, celana levis , jeans, baju-baju tipis dengan lengan yang pendek dan tidak memakai jilbab dan hijab. Dengan pakaian seperti ini kita akan tampak lebih jelek.

Ketika para sahabat ditanya oleh Rasulullah SAW, “Apakah yang terbaik bagi wanita?” Mereka tidak ada yang bisa menjawab, akhirnya Sayyidatina Fatimah menjawab, "Sebaik-baik wanita adalah tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki."

Masalah aurat ini juga disebut dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Ahzab 59 dan An Nur ayat 31. Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yang di maksud jilbab disini adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Dan di dalam surat yang kedua artinya : katakanlah kepada orang beriman : hendaklah mereka menahan perhiasannya kecuali (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.

Semua ini adalah kalamnya Allah SWT. Apakah kita tidak akan percaya dengan kalamnya Allah SWT? Bisa-bisa kita dibilang murtad kalau sampai tidak mempercayai kalam-Nya atau firman-Nya.

Setelah turun ayat hijab ini seluruh wanita madinah langsung memakai hijab sampai-sampai tidak tahu mereka itu berjalan ke depan atau ke belakang. Salah seorang sahabat juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “ Bagaimanakah apabila saya melihat seorang wanita ya Rasulullah ?” maka Rasulullah menjawab, “Palingkan mukamu!” Nah dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa palingkan mukamu berarti itu haram untuk dilihat. Kalau sudah haram untuk dilihat berarti itu adalah aurat, kalau sudah aurat maka wajib untuk ditutup.

Kata siapa wanita zaman dahulu tidak memakai hijab ? Justru wanita zaman dahululah yang benar-benar menjaga dirinya, sampai-sampai mereka mendapatkan maqam yang tinggi di sisih Allah SWT sebagai Waliyah-Waliyah Allah SWT. Bila kita mengetahui cerita wanita-wanita shalihah zaman dulu kita akan menangis karena pribadi dan sifat mereka yang sangat mulia serta hati mereka yang sangat bersih. Kita sekarang ini tidak ada apa-apanya dengan mereka. Generasi barulah yang telah rusak karena tertipu dengan rekayasa orang yahudi, kita termakan dengan budaya-budaya barat. Rasulullah mengatakan dalam Haditsnya :

Artinya : barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dibangkitkan bersama mereka.

Apabila kita mengikuti artis-artis maka takutnya kita akan dibangkitkan bersama mereka yang sudah pasti jauh dari Rasulullah SAW, padahal kita sangat membutuhkan beliau kelak untuk mendapatkan syafa’atnya.

Dan dikatakan bahwa perempuan yang menyerupai laki-laki maka diharamkan oleh Allah untuk masuk surga.

Ada 4 wanita yang menjadi calon neraka yaitu :
wanita yang berkata keras atau kasar terhadap suaminya.
wanita yang menuntut kepada suaminya, yang suaminya tidak mampu untuk memenuhinya.
wanita yang tidak menutup dirinya dari laki-laki asing (bukan muhrimnya)
wanita yang tidak ada semangat untuk ibadah, yang ia pikirkan hanya makan, minum, tidur.

Ini semua perlu kita perhatikan betul-betul, apabila kita salah dalam mengambil langkah maka kita akan hancur, sebaliknya apabila kita hati-hati maka kita akan selamat.

Mulai sekarang mari kita rubah diri kita. Tinggalkan pakaian-pakaian yang tidak selayaknya dipakai bagi wanita muslimah. Keturunan siapakah kita ini? Apakah kita tidak malu mengaku umat Rasulullah namun tingkah laku kita, pribadi kita, pakaian kita tidak mengikuti beliau SAW? Siapa lagi kalau bukan kita yang meneruskannya?

Apabila saudara-saudara, para remaja yang ingin memakai hijab jangan takut, jangan gentar dan jangan ragu. Biar semua orang menghina kita, mengejek kita, kita dibilang ketinggalan zaman, biarkan... Kita menggunakan hijab ini semata-mata menjalankan perintah-Nya, menegakkan agama Allah dan meneruskan jejak Sayyidatina Fatimatuz Zahrah, karena siapa yang mengikuti Sayyidatina Fatimatuz Zahrah maka kelak ia berada pada barisannya. Memang memegang kebenaran sangat sulit bagaikan memegang bara api.

Yang utama bagi seorang wanita adalah auratnya. Jika kita dapat menutup aurat kita dengan sempurna dan menjaga diri kita dari laki-laki asing maka tingkah laku kita, pribadi dan sifat kita insya Allah akan menjadi baik dan hati kita menjadi bersih. Apabila sebaliknya maka kita akan selalu menuruti hawa nafsu kita dalam melakukan kemaksiatan.

Yang sedikit ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka dan menggugah hati bagi yang masih belum sempurna dalam menutup auratnya. Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada kita, sehingga kita dapat merubah diri kita menjadi wanita muslimah sejati.
Amien ya Robbal alamin.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Hijab

Hijab atau ħijāb (bahasa Arab: حجاب ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang.
Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata "hijab" lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim (lihat jilbab). Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
  1. Dalam Al Qur'an surat Al-Ahzab ayat 59 disebutkan : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  2. Kemudian dalam surat An-Nur ayat 31 : ...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya...

Kriteria hijab yang benar 

Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany kriteria jilbab yang benar hendaklah menutup seluruh badan, kecuali wajah dan dua telapak , jilbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas

Kamis, 18 Agustus 2011

Ini Jawaban ku

Jika kau tanya,
Kenapa aku memilihmu
Itu karena Allah memberiku cinta
Yang ditujukan kepadamu

Rabu, 10 Agustus 2011

Undangan Akad Nikah & Walimatur 'Ursy

...Menikah...

Assalamu'alaikum Wr Wb...

Kutuliskan surat ini dalam buncahan rasa rindu yang mendalam atas indahnya persahabatan yang kita jalani
untuk itu
Kusampaikan segala pinta agar hari-hari itu tak berlalu dari hadapanku meski mungkin jarak kan memisahkan

Kutuliskan surat ini dalam lelehan air mata yang mengalir demikian deras mengingat segala kebaikan yang pernah kalian hantarkan padaku
untuk itu
Kusampaikan segala doa agar Allah SWT berkenan membalas segalanya dengan balasan yang lebih baik di akhirat kelak karena mungkin ku tak kan mampu membalasnya

Kutuliskan surat ini dalam pintalan kasih yang terajut dalam simfoni indah tanpa sekat syak wa sangka
untuk itu
Kusampaikan segala maaf atas kelebatan dzon yang sempat bersemayam dalam dada karena sejatinya aku hanyalah seorang manusia dhaif yang penuh khilaf

Kutuliskan surat ini dalam alunan kesyukuran atas segala iradahNya yang telah mempertemukan kita
untuk itu
Kusampaikan segala harap agar tali-tali ukhuwah yang telah tersambung tiada pernah dapat terputus walau tuntutan roda kehidupan terus memburu

Kutuliskan surat ini dalam eksotika keindahan cinta berbalut pesona setiap detail kuasa Ilahi atas seluruh alur yang kita lalui
untuk itu
Kusampaikan segala tutur tuk tebarkan jutaan ibroh pada semesta dengan penuh keikhlasan dan kelapangan dada

Kutuliskan surat ini dalam guratan secercah sinar yang menelisik jernih dalam sudut-sudut hatiku
untuk itu
Kusampaikan segala senyum tulus dan terindah kalian seluruh sahabatku di hari bahagiaku...
---

Alhamdulillah, sebagaimana Allah SWT telah mempertemukan Adam AS dengan Siti Hawa di Padang Arafah dalam iradahNya...semoga Allah SWT juga meridhoi kami :
Drg. Deasy Rosalina
[FIS UNP 08]
dan
Agung Shamsuddin Saragih,
[FT Mesin UNP 08]

yang telah mengikrarkan sebuah mitsaqan-ghaliza pada 1 Muharram 1429 H [10 Januari 2008] lalu.

Dengan sepucuk surat ini kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya pada seluruh sahabat karena baru dapat memberi kabar ini sekarang. Kala itu, kami baru melaksanakan akad nikah yang dihadiri oleh keluarga dekat saja. Rencananya, setelah saya selesai melaksanakan pengabdian profesi di pulau Seram akhir Maret'08 ini kami akan melaksanakan walimatul'ursy. Namun, berhubung alm. Papa saya, M.Zein Sukri, telah berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 28 Januari 2008 kemarin, rencana tersebut mungkin akan mengalami penundaan atau bahkan ditiadakan.

Sekali lagi, saya, mewakili suami dan keluarga besar tetap memohon doa dari seluruh sahabat sekalian. Kami haturkan banyak terima kasih atas segala pengertian yang diberikan. Syukran Jazakumullah Khairan Katsira.

Wassalamu'alaikum Wr Wb...

-RoSa & Agung-

Sabtu, 30 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan

 
Marhaban ya Ramadhan
“Marhaban ya Ramadhan Marhaban fi syahril mubarok wa syahril maghfiroh. Barakallau lana walakum daaiman bijami’i khoir. Wal’awfu minkum”

Alhamdulillahirabbil alamin, Shalawat serta salam tercurah ke haribaan jungjunan kita Nabi Besar Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya.
Sahabat Mutiara, Sungguh, tanpa terasa bulan Ramadhan sudah tiba, bulan penuh rahmat dan maghfirah Allah SWT akan kita arungi bersama. Dalam bulan ini kita akan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Sebagai bekal diri kita dalam mengarungi kehidupan selanjutnya. Karena dalam bulan inilah, jiwa dan raga kita semua benar-benar ditempa oleh tempaan2 yang luar biasa, oleh ujian2 yang maha dahsyat, yang tentunya akan dapat memberikan diri kita berbagai macam keuntungan. Baik dari segi ruhani maupun dari segi jasmani.

Sudah banyak diketahui oleh kita bersama bahwa banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari ibadah yang satu ini. Salah satu diantaranya adalah dapat membuat kita menjadi seorang yang kuat menghadapi cobaan, tegar dalam mengarungi rintangan dan sabar dalam menerima tekanan. Tekanan dalam memperturutkan hawa nafsu kita yang selama hampir satu tahun penuh dibiarkan merajalela. InsyaAllah dengan adanya puasa ini Allah dapat menjadikan kita termasuk ke dalam golongan ”orang-orang sabar”, orang yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Mari kita sambut bulan Ramadhan dengan senyuman dan hati yang bersih..
Saatnya mengosongkan hati untuk diisi dengan kebaikan.
Terimakasih ya Allah, telah memberi hamba kesempatan untuk menikmati Ramadhan tahun ini
Sahabat Mutiara, ada beberapa sikap seorang Mukmin dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan ini, diantaranya adalah :

1.“Alfarhu”

Hatinya merasa gembira, dan bersuka cita dengan kedatangan bulan Ramadhan ini, karena dipanggil Allah Subhanahu wata’ala untuk melaksanakan shaum, karena dirinya meengetahui sepenuhnya bahwa dengan puasa ini Allah akan mengangkat derajatnya menjadi hambaNya yg bertaqwa, sesuai dengan firmannya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah 183)

2. “Attazzikiyah”
Berusaha untuk membersihkan hati agar hatinya terbebas dari penyakit-penyakit hati yang menyebabkan dirinya sulit untuk mengakses “nur” rahasia hikmah yang tersembunyi di balik bulan Ramadhan dengan selalu memperbanyak bacaan istigfar, mohon ampunan kepada Allah dan tidak lupa dengan melipatgandakan sedekah kepada kaum fakir.

3.“Al ilmu”
Selalu belajar dan terus belajar untuk mencari ilmu yang sebanyak-banyaknya terutama dalam mepelajari tujuan, hikmah, keutamaan, amal-amal utama dan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan merusak nilai ibadah puasanya.

4. “Al-Maghfirah”

Memohon ampunan dari Allah, dan meminta maaf kepada orangtua, suaminya atau istri tercintanya, tidak lupa juga kepada kerabat, saudara, handai taulan dan para tetangga serta sahabat-sahabat. Agar dimaafkan dari segala kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Semoga saya dan sahabat-sahabatku tercinta bisa dimudahkan oleh Allah SWT untuk selalu istiqomah dan mudawamah dalam melaksanakan perintah-perintahNya, terutama perintah ibadah puasa yang akan kita hadapi dalam beberapa hari lagi.

Rabu, 20 Juli 2011

Tahapan Kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus

Tahapan kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Bagaimana LDK melakukan sistem kaderisasi ?. Pada dasarnya ada 4 tahap kaderisasi yakni, tahapan perkenalan, pembentukan, pengorganisasian, dan tahapan eksekusi. Empat tahapan ini adalah sebuah siklus yang membentuk seorang objek dakwah agar di masa yang akan datang siap menjadi subjek dakwah

1. Perkenalan

Pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Memberikan kesan yang baik terhadap LDK adalah tahap awal yang dijalankan. Kesan yang baik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan pelayanan kepada mahasiswa, atau dengan agenda syiar kampus. Pada tahap perkenalan ini , LDK mempunyai peran dalam untuk membuat mahasiswa menjadi mengetahui apa-apa yang belum diketahui terkait islam, atau dengan kata lain dari bodoh menjadi pintar. Dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui. Membuat mahasiswa berkata “oh”. Pada hal-hal yang didapat. Pendekatan yang dilakukan memang seperti agenda syiar, karena ta’lim dan tabligh bisa menjadi media untuk memperkenalkan LDK.
Tahapan perkenalan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan kontribusi beliau ketika sudah masuk LDK, dalam tahapan ini kita perlu memberikan gambaran umum yang jelas sehingga calon kader memiliki orientasi yang jelas dalam mengikuti pembinaan Islam. Tidak ada parameter yang berlebihan dalam tahapan ini. Mahasiswa yang dulu belum mengetahui bahwa sholat itu wajib, menjadi tahu bahwa sholat itu wajib, mahasiswa yang belum tahu bahwa puasa itu wajib menjadi tahu. Belum perlu sampe tahapan melaksanakan. Dengan harapan, setelah mahasiswa mengetahui urgensi dari beberapa hal tentang Islam , membuat mereka tertarik untuk mendalami dengan mengikuti permentoringan.
Poin penting dalam tahapan ini adalah tindak lanjut dari agenda syiar yang dilakukan. Peran data sangat penting disini, dimana LDK bisa mempunyai absensi peserta ta’lim atau agenda syiar, dan menindaklanjuti dengan agenda pembinaan rutin ( mentoring ) yang diadakan oleh LDK. Bentuk lain dari penindaklanjutan adalah dengan membuat stand pendaftaran kegiatan mentoring di setiap event dakwah, dan cara yang baik lainnya, adalah dengan menjadikan dakwah fardiyah sebagai kebiasaan kader dimana. Sehingga setiap kader kita bisa berperan aktif dalam mengajak mahasiswa muslim untuk mengikuti mentoring ( pembinaan rutin ). Pendekatan dengan diskusi langsung juga bisa dilakukan untuk orang yang sudah berpengaruh atau sudah punya landasan pemikiran yang kuat.

2. Pembentukan

Membentuk seorang kader yang seimbang dari segi kemampuan dirinya. Membentuk kader ini perlu waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Membuat mekanisme dan sistem pembentukan yang jelas, bertahap dan terpadu bagi kader akan menghasilkan kader yang kompeten dan produktif. Oleh karena itu pelaku kaderisasi atau dalam hal ini tim kaderisasi LDK diharapkan bisa memberikan asupan ilmu yang luas dan tidak terbatas, serta seimbang antara ilmu dan amal. Berikut akan dijelaskan berbagai dimensi yang perlu dipahami dan dibina terhadap seorang kader.

Diniyah. Diniyah disini dimaksudkan pemahaman ajaran Islam dasar, seperti penjelasan tentang aqidah yang bersih dan lurus, pengajaran bagaimana ibadah yang benar,diutamakan ibadah wajib dijalankan dengan konsisten lalu meningkat ke membiasakan ibadah sunnah. Selanjutnya terkait dasar-dasar fiqih Islam dan berbagai hukum kontemporer yang ada. Penguatan dari sisi akhlak yang baik perlu di biasakan pada dimensi ini. Pembentukan kader yang berkepribadian Islam komprehensif diharapkan bisa di penuhi di dimensi ini.


Qur’aniyah. Memberikan pengajaran akan dasar-dasar Al Qur’an, disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan kader yang ada. Tahapan pengajaran ini bisa dimulai dari tahap pra-tahsin,tahsin, dan tahfidz. Bila keadaan memungkinkan Tafsir qur’an juga bisa dilaksanakan. Besar harapan kader LDK sangat dekat dengan Qur’an, karena memang semua yang disampaikan dalam berdakwah akan bersumber pada Al Qur’an. Kedekatan kader pada Qur’an pula yang akan membuat dakwah ini berkah dan di rahmati Allah. Kader diharapkan bisa mengaji atau membaca Qur’an dengan tajwid yang benar. Jika bacaan Qur’an sudah baik, kader diharapkan bisa memulai menghafal Al Qur’an.

Manajemen Organisasi. LDK adalah lembaga dinamis yang memerlukan kader yang bisa bergerak produktif dan terus menerus. Kader LDK haruslah kader yang baik dalam memanajemen diri dan organisasi. Penanaman dasar-dasar organisasi sejak dini dengan harapann kader tidak bingung ketika sedang menjalankan amal dakwah. Isi dari dimensi ini seperti dasar-dasar kaderisasi, manajemen waktu, manajemen konflik, manajemen rapat, syiar efektif, fung rising, pengelolaan organisasi dan lainnya. Isi dari dimensi diharapkan bisa menjadi bekal untuk diri sendiri dan organisasi dakwah.

Softskill. Kader LDK dituntut memiliki keahlian khusus yang bisa menunjang pergerakan dakwah LDK dan di masa yang akan datang diharapkan bisa juga berguna untuk dirinya. Contoh penerapan pembentukan softskill untuk kader, seperti pelatihan membawa mobil dan motor, cara desain dengan corel draw atau adobe photoshop,publik speaking, training manajemen aksi, memasak, memasang spanduk dan umbul-umbul, pelatihan multimedia seperti web dan blog, olahraga dan bela diri, bahasa Inggris dan bahasa arab dan kemampuan pendukung lainnya yang sekiranya dibutuhkan untuk kader.

Kepemimpinan. Manusia diciptakan Allah sebagai pemimpin, begitupula kader LDK yang nantinya akan memimpin pos-pos dakwah di manapun. Seorang kader dakwah harus siap memimpin jika kondisi menghendaki beliau sebagai pemimpin. Jiwa seorang pemimpin ini tidak bisa dibangun secara instan. Seorang pemimpin perlu kuat dari segi visi dan komprehensif dalam melihat sesuatu, pemimpin juga butuh kekuatan komunikasi dan kharisma yang kuat, pemimpin butuh memiliki jiwa empati dan baik dalam berkerja sama, pemimpin juga harus bijak dalam mengambil kebijakan. LDK harus bisa mencetak banyak pemimpin, karena kader LDK tidak hanya akan memimpin di LDK saja, akan tetapi kita juga perlu menyiapkan kader yang akan pemimpin di wilayah dakwah lain.

Wawasan. Seorang yang berilmu lebih baik ketimbang yang tidak berilmu. Ilmu dalam hal ini tidak dibatasi dalam hal ilmu agama saja. Kader LDK perlu memahami dasar-dasar ilmu politik, sosial, hukum, budaya dan ekonomi. Kekuatan dan luasnya wawasan yang dimiliki oleh kader dakwah akan memudahkan proses keberterimaan seorang kader di masyarakat dan memudahkan amal dakwah yang dilakukan oleh kader. Kekuatan wawasan ini pula yang akan membuat kader lebih bijak dan tepat dalam mengambil keputusan.
Dimensi-dimensi pembinaan ini perlu diberikan secara jelas, bertahap dan terpadu. Dengan memberikan banyak wawasan bagi kader LDK, sama dengan membangun aset dalam bisnis. Aset terbesar LDK adalah kader yang produktif. Flow dari rangkaian pembinaan ini harus bisa disusun dengan tepat agar memberikan sebuah formulasi kaderisasi yang terbaik. Mekanisme pendukung dari tahapan ini adalah form evaluasi rutin per kader, sehingga kita bisa mengetahui tingkat partisipasi kader dalam pembinaan serta menguatkan basis penjagaan dalam kelompok kecil yang sering kita kenal dengan mentoring. Mentoring akan berfungsi sebagai kelompok penjagaan terkecil dari sebuah LDK. Pada tahapan pembentukan ini, ilmu yang sudah didapatkan diharapkan sudah bisa menjadi pemikiran dan gagasan yang kuat bagi kader dan siap untuk mengamalkannya.

3. Penataan / Pengorganisasian

Setelah kader dibina, mulailah LDK menata potensi potensi kader menjadi sebuah untaian tali pergerakan yang harmoni. Setiap kader mempunyai kelebihan masing-masing. Ada kader yang pandai menghafal Qur’an, maka jadikanlah ia sebagai pengajar tahsin dan tahfidz. Ada kader yang gemar aksi atau demonstrasi, maka tempatkanlah ia di garda politik. Ada kader yang gemar mengadakan kegiatan, maka tempatkanlah ia di kepanitiaan. Ada kader yang hanya gemar belajar, maka proyeksikan ia agar menjadi asisten dosen dan ketua lab di masa yang akan datang. Ada kader yang suka bertualang, maka tempatkanlah ia sebagai relawan sosial LDK. Ada kader yang senang berpikir, maka tempatkanlah ia sebagi tim strategis. Ada kader yang gemar menggambar, maka tempatkanlah ia sebagai tim desain LDK.
Kader harus ditempatkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Walaupun seorang pimpinan LDK punya wewenang untuk menempatkan kader sesuai dengan harapan pimpinan, akan tetapi menempatkan kader sesuai keinginan dan potensi akan menghasilkan sebuah kesinambungan dakwah yang harmoni dan tidak terjadi pembunuhan karakter kader. Pemahaman ini perlu di pahami, bahwa kader kita adalah manusia, bukan mesin yang bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan pengguna. LDK harus mampu memanusiakan manusia. Kalo memang harus ada yang berkorban di LDK, maka pemimpin lah orang paling tepat.
Kader adalah objek dakwah untuk pimpinan LDK. Kader dengan amanah , seperti tumbuhan dengan habitatnya. Kaktus tidak mungkin hidup di pantai dan rumput laut tidak mungkin hidup di padang pasir. Begitulah analogi kader, jika pimpinan memaksakan seorang kader ditempatkan di tempat yang tidak sesuai, maka pembunuhan karakter akan terjadi. Penyediaan ladang beramal dari LDK pun harus ditambah seiring bertambahnya kader. Ada beberapa LDK yang menyesuaikan komposisi dan bentuk struktur organisasi dengan jumlah kader, atau bisa juga dengan memberikan kader tempat beramal di lembaga lain, sebutlah mahad kampus, BEM, himpunan, Unit mahasiswa dan sebagainya.
Poin paling penting adalah bagaimana kader dakwah bisa memiliki amanah di mana pun, dengan catatan, kader selalu melakukan setiap hal dengan paradigma dakwah yang baik. Dimanapun anda berada frame dakwah harus tetap terinternalisasi. Kenapa kebijakan seperti itu yang dikembangkan ?. Karena LDK harus mampu menyediakan kader yang bisa mengisi berbagai pos di masa yang akan datang. Dalam tahapan yang sudah lanjut, terutama untuk LDK yang sudah stabil.
Kader diharapkan selalu memiliki empat peran dalam satu waktu, yakni ;

Mentor (pembina), seorang kader LDK harus aktif membina dan dibina. Dengan membina kelompok mentoring rutin, atau mengisi ta’lim rutin. Peran ini adalah peran murni seorang da’i yang diharapkan bisa menjadi peran utama kader dakwah

Penentu kebijakan strategis (syura), kader didik untuk bisa memimpin dan berpikir. Oleh karena itu kader harus mempunyai tanggung jawab sebagai anggota syura ( rapat strategis ) di lini yang sesuai dengan kapasitas kader saat itu. Dengan berpikir strategis ini diharapkan kader terbiasa untuk berpikir startegis dan komprehensif, sekaligus menumbuhkan jiwa pemimpin.

Pelaksana operasional (teknis), selain sebagai pemegang kebijakan di suatu tingkatan LDK, kader juga diharapkan bisa berperan dalam tatanan operasional atau kita sering kenal dengan pekerjaan teknis. Sehingga kader akan selalu berada dalam peran sebagai atasan dan bawahan dalam waktu bersamaan. Keseimbangan ini akan membentuk jiwa kerjasama yang baik. Contoh dalam kasus ini adalah, seorang kader berperan sebagai tim inti panitia kegiatan ( dalam hal ini dia sebagai anggota syura ) dan juga sebagai pelaksana operasional di tatanan LDK ( berkoordinasi dengan pengurus inti LDK ).

Akademik, kader dakwah pun perlu memiliki kompetensi akademik yang baik. Oleh karena itu, peran terakhir yang tak kalah pentingnya adalah, kader bisa berperan dalam bidang akademik atau di bangku kuliah dan lab. Peran yang bisa diambil antara lain, ketua kelas, ketua kelompok tugas, koordinator lab, ketua praktikum, asisten dosen, atau aktif dalam penelitian dan lomba ilmiah. Memiliki kader yang memiliki IP baik adalah harapan besar LDK. Dengan IP yang baik, sebetulnya akan memudahkan pergerakan dakwah kita di kampus.

4. Eksekusi dan peralihan objek kaderisasi menjadi subjek kaderisasi

Tahap terakhir dalam siklus kaderisasi. Pada tahapan ini seorang kader dakwah sudah bisa berkontribusi secara berkelanjutan dan sudah siap untuk menjadi subjek kaderisasi bagi objek dakwah yang lain. Kaderisasi merupakan siklus yang terus-menerus dan selalu lebih baik. Fase eksekusi ini juga diisi dengan monitoring kader dan evaluasi berkala, agar sistem kaderisasi yang dijalankan di LDK selalu lebih baik. Dengan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan bisa memberikan masukan dan perbaikan bagi perencanaan siklus kaderisasi selanjutnya. Pada dasarnya tahapan kaderisasi seperti ini, varian dan inovasi akan bisa sangat berkembang pesat di metode, kurikulum, flow materi, perangkat pendukung dan kebijakan manajemen SDM lainnya.
Fase eksekusi ini juga sudah menghasilkan kader yang memiliki dorongan untuk berkerja, dan perlu di ingat, karena seorang kader saat ini sudah memegang peran sebagai pelaku atau subjek kaderisasi, maka kader pun perlu dibina dengan siklus yang baru. Pada dasarnya seorang kader akan dibina sesuai dengan siklus ini, yang membedakan adalah pola dan isi dari setiap tahapan. Seringkali, LDK tidak membina kader tahap lanjut, atau bisa dikatakan pembinaan untuk pengurus harian lebih sedikit ketimbang kader mula. Oleh karena itu pada LDK yang sudah cukup stabil, diharapkan mempunyai alur dan kurikulum serta metode kaderisasi yang berbeda untuk setiap tingkatang (angkatan) kader. Dengan membuat sistem kaderisasi seperti ini, maka LDK akan menjadi mesin pencetak kader yang solid dan militan secara terus-menerus. Membangun sistem kaderisasi yang kuat adalah aset berharga untuk lembaga dakwah kampus.