Senin, 19 November 2012

wawan cara

tepat jam 08.25 telfon berbunyi dari seorang sahabat, wan sekarang wawncara, aduh.... bener2 kacau padahal baru bangun tidur.
so wawancara ndk pakai mandi, huft.. pasti bauk banget bro!
yang tambah infeel air PDM ndak ngalir sudah 2 hari ini.

bismmilah
mudah2han keterima ngajar di SMK

Minggu, 04 November 2012

E-one Corporation

E-one Corporation Didirikan Oleh Iwan Popi Laya salah satu Mahasiswa Universitas Negeri padang Sumatera Barat di Kota Padang pada Tanggal 04-11-2012. Perusahaan ini bergerak di bidang Event Oraganizer ( EO ) Lembaga Training, Entertaimen, Rental LCD, Soundsistem dll, Marketing,

Logo E-one Corporation

Kamis, 01 November 2012

Aksi Solidaritas Muslim Rohingya

Ratusan Massa Padati Gedung DPRD dan Gubernur Sumbar
PADANG - Ratusan masa yang tergabung dalam gerakan “Save Rohingya Save Humanity” memadati pelataran Gedung DPRD Sumbar setelah kemudian beranjak ke kantor Gubernur Sumbar, Selasa (11/9). Aksi longmarch penggalangan simpati dan dana untuk masyarakat rohingya yang saat ini masih hidup dalam ketercekaman karena ditimpa pembantaian dan pelanggaran HAM berat di Rakhine, Myanmar.
Gerakan tersebut diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Singgalang dan Pusat Advokasi Hak Asasi Manusia (PAHAM) Sumbar yang selanjutnya didukung kesamaan visi dan kepedulian kepada nasib muslim Rohingya oleh Komisi Penegak Syariat Islam (KPSI), Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), MTKAAM, Bundo Kanduang Sumbar, MMI, KAMMI Sumbar, BEM-KM Unand, Assalam Sumbar, UKK UNP, FSLDK Puskomda Sumbar, LPI FH Unand, dan UKM Pendekar Unand, Komunitas Byonic Padang dan Underground Padang.
Massa melakukan longmarch dari Simpang Kampus Bung Hatta Ulak Karang kemudian merapat ke Gedung DPRD Sumbar untuk menyampaikan aspirasi sekaligus menggalang dana.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Branch Manger Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra,  mereka yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Minang Peduli Rohingya meminta dukungan dari DPRD Sumbar untuk mengajukan kepada pemerintah Indonesia agar indonesia mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian dan kekerasan terhadap muslim Rohingya di Arakan.
“Pemerintah Myanmar juga harus dengan segera mengakui hak etnis Rohingya atas kewarganegaraan Myanmar,” papar Musfi.
Dilanjutkannya, proses politik dan demokrasi Myanmar harus bersifat terbuka dan setara bagi semua etnis termasuk bagi etnis Rohingya. Etnis Rohingya harus diperlakukan secara sama dan setara di Arakan dan Myanmar.
Ketua Panitia Aksi dari PAHAM Sumbar, Muhammad Al-Asyhari, juga membeberkan bahwa hak-hak dan kebebasan masyarakat Rohingya harus dihargai dan dijamin oleh negara dan oleh etnis-etnis lain yang hidup di Myanmar.
“PBB dan komunitas internasional serta semua pemerintah negara-negara di dunia kami minya bergabung untuk menekan pemerintah Myanmar agar menghentikan segala bentuk kekerasan serta mengembalikan kedamaian dan
keamanan di bumi Arakan, juga melakukan misi investigasi independen yang
imparsial dan obyektif terhadap pembantaian massal terhadap etnis Rohigya di Arakan,” kata Asyhari.
Begitu pula dengan komunitas internasional dan NGO, diharapkan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban kekerasan di Arakan dan di lokasi-lokasi pengungsian. Pemerintah Bangladesh juga diminta untuk membuka perbatasannya dan menerima pelarian etnis Rohingya yang terancam keselamatan dan keamanannya di Arakan.
Orator aksi, Afri yang merupakan mahasiswa IAIN Imam bonjol Padang, menyampaikan peremintaan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengambil inisiatif yang positif dan proaktif. “Sebagai negeri muslim terbesar di dunia, sekaligus sebagai tuan rumah dari Sekretariat ASEAN, Indonesia harus mengambil andil untuk penyelesaian krisis Rohingya secara permanen,” katanya.
Intervensi kemanusiaan perlu dilakukan untuk mencegah lahirnya pembunuhan baru, kekerasan, kerusakan dan perkosaan di daerah sana. Massa merasakan kesatutubuhan dengan muslim Rohingya. Sebagaimana diungkapkan dalam Al Quran bahwa umat muslim itu adalah saudara. Maka jika ada umat muslim yang tertindas di belahan bumi manapun, maka masyarakat muslim lainnya harus membantu membebaskan mereka.


Dalam aksi longmarch dari DPRD Sumbar menuju Kantor Gubernur Sumbar, massa berhasil mengumpulkan dana bantuan untuk Rohingya sebesar Rp 2.462.500.  Anggota DPRS Sumbar, Irdinansyah Tarmizi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya terhadap aksi kepedulian tersebut.
Usai menyampaikan penerimaannya terhadap aspirasi massa, Irdiansyah memberikan kesempatan kepada tiga orang untuk memasuki gedung DPRD Sumbar untuk melakukan penggalangan dana pada para anggota dan seluruh jajaran DPRD Sumbar.
Setelah juga menyampaikan aspirasinya di kantor Gubernur. Massa pun membubarkan diri dengan tertib. Aksi penggalangan simpati dan dana untuk Rohingya masih akan terus berlanjut di Sumbar hingga akhir September ini.
Sabtu (15/9), akan dilakukan seminar internasional di Aula Gubernur Sumbar yang menghadirkan langsung relawan dompet Dhuafa yang baru pulang dari Rohingya, Sabet Abilawa, Gubernur Sumbar, pembina PAHAM Indonesia dan perwakilan dari muslim Rohingya.
 
 
 
 
 
 
 
 
Unit Kegiatan Kerohanian Unversitas Negeri Padang
Puskomda Fsldk Sumatera Barat
Forum Mahasiswa Islam ( FORMIS ) Fakultas Teknik  Unversitas Negeri Padang