Senin, 25 Oktober 2010

Warga Padang Panik

Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Sumatera Barat, Senin (25/10) pukul 21.42 WIB. Pusat gempa berada di sebelah barat Daya Pagai Selatan Mentawai, Sumbar.
Menurut data Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa berada pada lokasi bujur 3,61 Lintang Selatan dan 99,93 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

BMKG sempat mengingatkan akan potensi tsunami akibat gempa besar ini, namun tadi malam BMKG juga telah mencabut peringatan tsunami tersebut. Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 00.05 WIB, belum ada informasi apakah ada kerusakan dan korban jiwa di Mentawai, Padang dan sekitarnya.

Gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai terasa hingga ke Kota Padang. Guncangan gempa 7,2 skala Richter tersebut bahkan terasa hingga 30 detik dan sempat membuat warga panik akan ancaman terjadinya tsunami. Mereka yang sedang berada di pusat keramaian berhamburan menyelamatkan diri. Jalan-jalan di Padang tadi malam dipadati kendaraan.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, lokasi gempa jauh dari Kota Padang. Gubernur mengimbau warga tidak panik. “Kami belum mendapatkan laporan ada rumah yang retak-retak akibat gempa tersebut,” katanya.

Ia sendiri merasakan beberapa kali gempa susulan. “Ada empat gempa susulan yang dirasakan, namun skalanya lebih kecil,” tukasnya.

Berdasarkan data BMKG, gempa susulan terjadi pukul 22.21 WIB dengan kekuatan 5,5 SR. Pusat gempa terjadi 89 km Barat daya, Pagai Selatan, Mentawai, dengan kedalaman 22 km. Guncangan gempa ketiga terjadi pukul 22.31 WIB dengan kekuatan 5,0 SR. Pusat gempa terjadi di 51 Barat daya Pagai Selatan, Mentawai, dengan kedalaman 34 km.

Dari Indonesia bagian Timur dilaporkan, gempa berkekuatan 5,8 SR juga mengguncang Gorontalo, tadi malam pukul 20.05 WITA.

Kepala Teknis Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Muhammad Makmur menjelaskan, pusat gempa terletak pada 0,25 Lintang Selatan dan 125,29 Bujur Timur, sekitar 189 km tenggara Gorontalo.
“Tepatnya di Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut,” katanya.
Dia menjelaskan, gempa yang mengguncang selama beberapa detik itu, sama sekali tidak berpotensi Tsunami. “Gorontalo memang rawan gempa, namun warga tidak perlu khawatir, karena guncangan gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Paling Rawan Gempa

Gempa di Mentawai tadi malam terjadi hanya berselang setahun lebih 25 hari dihitung dari gempa dahsyat yang mengguncang Sumatera Barat tanggal 30 September 2009 silam. Gempa besar juga terjadi di Papua Barat tanggal 30 September 2010 dengan kekuatan 7,4 SR.

Di sepanjang kepulauan ini membujur dari Simelue hingga ke Siberut (Mentawai) di sisi barat pulau Sumatera memang sering terjadi gempa besar. Bahkan ilmuwan pakar gempa John McCloskey mengirim surat ke majalah Nature Geoscience Inggris memperingatkan ada kemungkinan gempa besar lagi setelah Desember 2004 yang menimbulkan tsunami dahsyat dan menewaskan ratusan ribu orang.

Para peneliti menunjukkan, penyebab ancaman gempa kali ini adalah karena tekanan pada ceruk laut Palung Sunda yang terus menerus meningkat tekanannya selama 200 tahun terakhir ini.
Palung Sunda ini posisinya sejajar dengan garis pantai barat pulau Sumatra, yang merupakan salah satu barisan titik gempa terkenal di seluruh dunia.

Dalam surat tersebut ilmuwan tidak segan-segan menunjukkan bahwa lempengan Mentawai Patch kini “telah mendekati ambang batas”, dan menyatakan bahwa gempa tidak dapat dihindari lagi. Dan wilayah ini dikenal dengan Kepulauan Mentawai di Indonesia.

“Di wilayah Mentawai ini kemungkinan akan terjadi gempa dahsyat berkekuatan 8,5 skala Richter, dan akan menimbulkan tsunami besar”, yang artinya tsunami besar yang melanda Asia Selatan pada 2004 silam akan terulang kembali, bahkan mungkin akan lebih parah. Ramalan McCloskey terkait gempa Aceh 2004 pernah dilontarkan dua minggu sebelum kejadian tapi dunia tidak menghiraukan.

Pada 28 Maret 2005, di Pulau Simeulue, Indonesia, terjadi gempa yang berkekuatan 8,6 skala Richter dengan menimbulkan gelombang tsunami setinggi 3 meter.

Di bagian bawah Pulau Siberut di dekat Sumatera pernah terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala Richter pada 1797, yang mengakibatkan lempeng patahan bergeser sejauh 10 meter dan menyebabkan gelombang tsunami yang sempat menenggelamkan Padang dan daerah sekitarnya.

Dan sejak saat itu tekanan pada lempeng samudera tersebut terus menerus terakumulasi, dan gempa dasyat yang terjadi tahun lalu belum mampu menyurutkan tenaga tekanan yang mendesak Kepulauan Mentawai tersebut.
Gempa Senin (25/10) tadi malam bukanlah gempa dahsyat yang diramalkan McCloskey karena kekuatannya tidak sebesar yang dia prediksi yaitu 8,7 SR.

Peristiwa gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, ternyata menimbulkan gelombang tsunami. Namun, gelombang tsunami itu terbilang kecil.

Berdasarkan pengakuan seorang warga Desa Malakopa, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Marsono (30), gelombang tsunami terjadi sekira pukul 23.00 WIB tak lama setelah kawasan tersebut diguncang gempa 7,2 skala richter.

“Air laut naik ke darat hingga mencapai satu kilometer. Puluhan rumah di sini rusak,” ujar Marsono kepada okezone, Selasa (26/10/2010).

Kendati demikian, pihaknya belum menerima kabar tentang korban jiwa. Sebab, saat gempa bumi terjadi, ratusan warga langsung menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman. Mengingat, kawasan tersebut pernah hancur karena gempa dan tsunami.

Pengakuan serupa juga diutarakan Anggota DPRD Mentawai Ian Winen Sipayung. Menurutnya, ratusan rumah di Desa Silabum Pagai Utara, Mentawai juga rusak diterjang air laut usai gempa. Saat ini, pihaknya masih mencari tahu dampak dari peristiwa ini.

“Data yang baru diterima puluhan rumah warga dan sebuah puskesmas sudah hancur. Kami kesulitan mencari info karena lokasi kejadian sulit dijangkau,” pungkasnya.

Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah:

  1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
  2. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.
  3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
  4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak disetujui oleh masyarakat.
  5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.

Jumat, 22 Oktober 2010

Pintu-Pintu Surga

Ibnu Abbas ra. berkata: Surga mempunyai 8 pintu yang terbuat dari emas, yang dihiasi dengan jauhar (sejenis mutiara) dan pada pintu yang pertama tertulis kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAH, yaitu pintu bagi para Nabi dan Rasul, syuhada' dan juga pintunya orang-orang yang dermawan. Pintu yang kedua yaitu pintu bagi orang-orang yang mendirikan shalat, orang yang menyempurnakan wudhunya dan orang yang menyempurnakan rukun-rukun shalatnya. Pintu yang ketiga yaitu pintu bagi orang-orang yang memberikan zakatnya dengan senang hati dan ikhlas.
Pintu yang keempat yaitu pintu bagi orang-orang yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah terhadap perbuatan munkar. Pintu yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat memelihara syahwatnya dan mencegah dari nafsu yang buruk. Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji dan umrah. Pintu yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad (dijalan Allah). Dan pintu yang kedelapan yaitu pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang memejamkan matanya dari perbuatan dan sesuatu yang haram, orang-orang yang melakukan kebaikan, diantaranya: berbuat baik kepada orang tua, mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain sebagainya.
Surga ada 8 (delapan)macam:
1. Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
2. Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
3. Jannatul Ma'wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
4. Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
5. Jannatun Na'im yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
6. Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
7. Jannatul 'Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
8. Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.

Darul Qarar adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga yang lain. Surga ini mempunyai dua pintu dan dua daun pintu, satu daun pintu terbuat dari emas, dan yang satunya terbuat dari perak. Jarak setiap pintu adalah sebagaimana jarak antara bumi dan langit. Adapun bangunan yang ada didalamnya terbuat dari bata emas dan bata perak, tanahnya dari misik, debunya dari anbar, rumputnya dari za'faran, istana-istananya terbuat dari mutiara, punggungnya dari yaqut dan pintunya dari jauhar.
Didalam surga ini terdapat sungai yang namanya sungai Rahmat yaitu sungai yang mengalir keseluruh surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara yang sangat putih, lebih putih dari embun dan lebih manis dari madu.
Didalam surga terdapat sungai yang bernama Kautsar yaitu sungai Nabi kita Muhammad Saw. pohon-poinnya terbuat dari intan dan yaqut. Didalam surga juga terdapat sungai Kafur sungai Tasnim sungai Salsabil sungai Rahiqul Makhtum dan dibelakang sungai-sungai ini terdapat sungai-sungai lain yang tidak terhitung jumlahnya.

Diriwayat Nabi Saw. beliau bersabda: "Pada malam aku dijalankan (isra') ke langit, telah diperlihatkan kepadaku seluruh surga, maka aku melihat empat sungai, yang pertama sungai dari air yang tidak berubah warnanya, kedua sungai dari susu yang tidak pernah berubah rasanya, dan ketiga sungai dari arak dan yang keempat sungai dari madu yang sangat bening. Sebagaimana firman Allah Swt.:
"Yang didalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi orang yang meminumnya dan sungai-sungai dari madu yang bersih dan jernih." (Qs. muhammad: 15).
Maka aku tanyakan keada Malaikat Jibril as.: "Darimanakah datangnya sungai-sungai ini dan kemana mengalirnya?" Maka Malaikat Jibril as. menjawab: "Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau dari mana asalnya, maka tanyakanlah kepada Allah agar Dia memberi tau dan memperlihatkan kepadamu." Maka berdoalah Nabi Muhammad kepada Allah Swt. Kemudian datanglah seorang malaikat kepada beliau dan memberi salam, seraya berkata:"Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu" Maka aku pejamkan mataku, lalu ia berkata:"Bukalah kedua matamu" maka aku buka kedua mataku, tiba-tiba aku berada dibawah pohon dan aku melihat kubah dari intan putih yang memiliki pintu-pintu dari yaqut hijau dan kunci-kuncinya dari emas merah. Andaikata semua makhluk yang ada didunia baik jin atau manusia berhenti diatas kubah itu, sungguh mereka hanya seperti burung yang hinggap diatas gunung. Maka aku melihat empat sungai itu mengalir dari kubah itu. Ketika aku ingin kembali malaikat tadi berkata kepadaku: "Kenapa engkau tidak masuk kedalam kubah itu?" aku menjawab:"Bagaimana aku bisa memasukinya, sedangkan pintu-pintunya tertutup." Dia berkata:"Bukalah dia" Aku bertanya:"Bagaimana aku harus membukanya?" Lalu dia berkata:"Kuncinya berada ditanganmu" Aku berkata:"Apa kuncinya?" Dia menjawab:"Yaitu lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM" maka terbukalah pintu itu lalu aku masuk kedalamnya. Maka aku melihat sungai-sungai itu mengalir dari empat tiang kubah. Ketika aku hendak keluar, maka malaikat itu berkata kepadaku:"Apakah engkau telah melihat dan mengetahuinya?" Aku menjawab:"Ya" Malaikat itu berkata kepadaku: "Lihatlah sekali lagi." Ketika aku melihatnya, maka tertulis diatas empat kubah tersebut lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM Aku melihat sungai air itu keluar dari huruf Mim-nya lafazh BISMI, sungai susu keluar dari huruf Ha'-nya lafazh Allah, sungai arak (khamer) keluar dari Mim-nya lafazh RAHMAN, dan sungai madu keluar dari Mim-nya lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti bahwa asalnya sungai-sungai tersebut adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt. berfirman: "Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama ini dari golongan umatmu dengan hati tulus (ikhlas) lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM maka aku beri dia minum dari empat sungai ini."

Kemudian Allah memberi minum kepada ahli-ahli surga itu dengan air surga pada hari sabtu, memberi minum dengan madu surga pada hari ahad, memberi minum dengan susu surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak pada hari selasa. Disaat mereka minum, mabuklah mereka lalu terbanglah ahli surga itu selama seribu tahun hingga mereka berhenti pada suatu gunung yang besar yang terbuat dari kasturi yang harum semerbak baunya dan sungai Salsabil mengalir dibawahnya. Maka minumlah mereka pada sungai itu tepat pada hari rabu.
Kemudian terbanglah mereka selama seribu tahun hingga berhenti pada suatu istana yang indah, didalamnya terdapat ranjang-ranjang yang tinggi, dan beberapa gelas yang sudah disediakan sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Al-Quran. Maka duduklah setiap orang dari mereka diatas ranjang, lalu datanglah pada mereka minuman Zanzabil kemudian mereka meminumnya tepat pada hari kamis.
Setelah itu mereka dihujani oleh awan yang putih selama seribu tahun, sehingga mereka sampai ketempat duduknya orang yang benar, pada hari itu tepat pada hari jumat, mereka duduk diatas hidangan yang kekal abadi dan turunlah pada mereka minuman Rahiqul Makhtum, yang ditutupi dengan misik. Kemudian mereka membuka tutup tersebut dan mereka meminumnya.
Nabi Saw. bersabda: "Mereka itulah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan maksiat"

FASAL: Pepohonan Di Surga

Ka'ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-pohonan di surga. Maka beliau menjawab: "Tidak pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di surga adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia."

Tidak ada didalam surga sebuah kamar, tidak ada sebuah kubah dan tidak ada bilik kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi diatas surga. Pada pohon itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang dikehendaki oleh hati. Bandingan dari pohon itu di dunia adalah matahari, asalnya matahari berada di langit tetapi sinarnya sampai kesegala tempat.
Ali ra. berkata: "Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya pohon-pohon di surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya sebagian dari perak dan sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya batang pohon itu dari perak, maka akar-akarnya dari emas. Pohon-pohon didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya, akarnya di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah Swt.:
"Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu." (Qs. Al-Haqqah: 23-24).

Dan debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan sungai-sungainya terdiri dari susu, madu, arak dan air yang sangat jernih. Apabila angin bertiup menerpa dedaunan, maka bersentuhlah antara daun yang satu dengan daun yang lainnya hingga menimbulkan suara yang sangat indah (merdu), dan suara seindah itu belum pernah didengar.

Dengan sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya didalam surga terdapat suatu pohon , yang dibagian atasnya keluar perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar kuda yang memiliki sayap yang diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi dengan intan dan yaqut. Kuda tersebut tidak pernah mengeluarkan kotoran dan tidak pernah buang air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali Allah Swt. dan kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga. Lalu berkatalah orang-orang yang berada dibawah mereka:"Wahai Tuhanku, lantaran apa hamba-hamba-Mu itu mencapai kemulian semcam itu?" Maka Allah Swt. berfirman kepada mereka: "Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan shalat ketika kalian semua masih tidur, mereka melakukan puasa sedangkan kalian tidak, mereka berjihad membela agama Allah sedangkan kalian semua duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah dengan harta mereka dijalan Allah, sedangkan kalian semua bakhil (kikir).""

Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata: Sesungguhnya didalam surga itu terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa berjalan dibawah naungannya selama 100 tahun dan naungan itu tidak akan putus. Sebagaimana firman Allah Swt.:

"Dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak. Yang buah-buahnya tidak berhenti dan tidak terlarang mengambilnya." (Qs. Al-Waqi'ah: 30-33).

Diibaratkan waktu didunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah terbenamnya matahari, sampai hilangnya mega dan gelap malam yang menutupi di dunia. Maka sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang terbentang luas. Sebagaimana firman Allah Swt.:
"Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang." (Qs. Al-Furqan: 45).

Maksudnya adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk pada kegelapan malam.

Diriwayatkan dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda: "Apakah aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu waktu yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu dimana sebelum matahari terbit, bayang-bayangnya itu memanjang, rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu banyak." []

¤¤¤¤¤¤

Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar

Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy

Alih Bahasa: Turoichan Al-Qudsiy

Sepeda Tua dan Dakwah


Siang itu tepatnya sebelum sholat jum'at seorang ikhwa berjaket putih ke abu-abuan hendak pergi ke suatu tempat yang dia tuju, dengan mengayun sepeda tuanya dan sendal jepit warna biru tak kentinggal pula topi hitam yang dia slalu pakai jika hendak berpergian. dengan semangat yang begitu luar biasa dia kayuh pedal sepeda tua-nya, setiap kayuhan pedal sepedanya, tak lupa dia sambil berzikir.
senyum nya yang membawa kedamai, jika bertemu dengan seseorang tak sungkan dia untuk menyapa atau mengucapkan sallam! dan merunduk jika melihat lawan jenisnya.
subbhannallah... mulianya pemuda ini.
dengan sepeda tuanya dia arungi dakwah ini dengan begitu perjuangan yang luar biasa walaupun tidak sebanding perjuangan Rasulullah, dibawah terik mata hari yang begitu panas dia tetap lanjutkan perjalananya menuju Sekre UUK ( Unit Kegiatan Kerohanian ) Universitas Negeri Padang, untuk meletakan atau memberikan Bulitin mingguan SAPA UKK UNP yang terbit setiap hari juma'at-nya.  setelah sampai di situ dia lanjutkan lagi perjalananya menuju Masjid Al-azhar UNP dan Masjid-masjid lainya yang ada di Air Tawar Bara,t kota padang. dengan keringat yang membasahi bajunya serta tenggoraan yang kering tak membuat dia mengeluh.

Hinaan dan cemo'ah yang sering keluar dari mulut  teman-teman kuliahnya tak pernah dia hiraukan baginya semua itu adalah awal dari kesukesan, malah beliau berkata orang seperti mereka bukan untuk di jauhi tapi harus kita dekati karena mereka adalah objeck dakwah kita! sebagai seorang aktivis dakwah kita tidak boleh milah-milah, selama ada kesempatan dan peluangan untuk berdakwah di situlah kita syiarkan agama islam ini.
subbhanallah..
Mantan alumni SMA Negeri 5 Bukit Tinggi, yang sekarang kuliah di Universitas Negeri Padang dengan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ini adalah bagian dari keluarga besar UKK UNP yang di Amanahkan di Departemen Humas dan Media. siapakah beliau? ya... dia adalah M. Ridwan ( Ridwan Jundullah )
seorang kader dakwah yang memiliki spirit yang tinggi dan segudang pengalaman organisasi yang cukup banyak serta pengetahuan agama yang baik dan Tarbiyah yang rajin beliau lakukan dalam kehidupan sahari-harinya.




Sinergi Antara Kuliah dan Dakwah (Bekal Bagi Aktifis LDK)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab [33]: 21)
Ikhwah fillah,
Nabi Muhammad SAW, selain sebagai kepala keluarga yang baik, beliau juga seorang kepala pemerintahan yang adil dalam memimpin rakyatnya. Beliau juga terkenal sebagai panglima perang yang andal sehingga disegani oleh musuh-musuhnya. Dan juga seorang yang cerdas sehingga mampu menganalisis suatu masalah sampai jauh ke akar permasalahan. Hal ini bisa kita lihat bagaimana sikap beliau ketika ada seorang Arab badui yang buang air kecil di dalam mesjid. Di samping sikap beliau yang tegas, beliau juga seorang yang lemah lembut terhadap orang-orang kecil dan menyayangi anak-anak yatim. Pendek kata, apa pun peran yang dimainkan oleh Rasulullah selalu berhasil dilakoninya. Pribadi Rasulullah merupakan pribadi yang sempurna, yang harus menjadi contoh dan panutan bagi seluruh manusia yang menginginkan keberhasilan dalam menempuh kehidupan di dunia ini. Terutama bagi kader dakwah di mana pun mereka berada. Di lingkungan sekolah, di kampus, di lingkungan masyarakat, dan seterusnya.
Urgensi Kuliah dan Dakwah
Dalam dunia kampus, mahasiswa selain melakukan kegiatan rutinnya yakni kuliah juga memiliki kegiatan-kegiatan lain seperti mahasiswa pecinta alam (mayapala), kesenian, olahraga, klub2 study, himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) bahkan ada kegiatan yang dapat meningkatkan serta menumbuh suburkan ruhani para mahasiswanya. Yang terakhir ini biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga dakwah kampus yang berada di perguruan tinggi yang bersangkutan (di kampus AMIKOM, kami menyebutnya Unit Kerohanian Islam atau UKI). Ibarat dua sisi mata uang, pada dasarnya kuliah dan dakwah sama-sama diperlukan. Kuliah tanpa dakwah akan membuat kita terjebak dalam rutinitas harian yang sangat membosankan, selain itu dakwah juga sebenarnya merupakan tugas utama seorang Muslim sebagaimana firman Allah dalam surat Ali-‘Imran ayat 104, ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
Sebaliknya, kuliah dalam rangka menuntut ilmu juga merupakan perintah Allah Swt. Seperti terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Mujaadilah ayat 11, “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Bahkan jika kuliah bisa dijalankan dengan baik sehingga nilai akademik yang diperoleh juga bagus, maka hal ini juga bisa mendukung dakwah itu sendiri karena biasanya orang-orang di sekitar kita akan menjadikan kita sebagai tempat bertanya. Ini merupakan langkah awal untuk mendakwahi mereka.
Apakah kuliah dan dakwah bisa berjalan beriringan? Ada asumsi di kalangan mahasiswa bahwasanya siapa yang aktif dalam organisasi di kampus, maka nilai akademiknya akan keteteran. Atau anggapan bahwa mereka yang aktif dalam organisasi adalah orang-orang pelarian yang tidak berhasil dalam kuliahnya. Ini jelas pernyataan yang keliru. Apakah kita tidak pernah mendengar istilah ‘dakwah sekolah’ atau ‘dakwah kampus’? Orang-orang yang aktif di dalamnya disebut sebagai aktivis dakwah sekolah atau yang kedua disebut aktivis dakwah kampus. Mereka adalah orang-orang yang selain kuliah, mereka juga berdakwah. Mereka berdakwah menggunakan sarana yang ada seperti lembaga-lembaga dakwah yang ada di kampus. Apakah aktivitas dakwah yang mereka lakukan bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka? Jawabnya iya. Aktivitas dakwah yang mereka lakukan akan mengakibatkan prestasi akademik mereka bertambah baik. Mereka bertambah cerdas, mereka menjadi orang yang lebih peka terhadap perubahan di lingkungan sekitar mereka. Karena aktifitas yang banyak, mereka dituntut untuk bisa me-manage waktu dengan baik, sehingga mereka menjadi orang-orang yang selalu bisa memanfaatkan waktu yang ada. Dengan pembagian waktu yang baik tersebut, mereka lebih fokus terhadap pelajaran yang diberikan di dalam kelas. Hal ini jelas merupakan pengaruh yang positif terhadap peningkatan prestasi akademik mereka.
Rasulullah Saw bersabda, “Seorang mukmin itu adalah cermin bagi saudaranya yang beriman.” Lihatlah DR.Irwan Prayitno, ketua komisi VIII DPR RI pada periode yang lalu (1999-2004), beliau selain kuliah juga berdakwah. Bukan hanya di lingkungan kampus, tetapi juga dari satu daerah ke daerah yang lain, di samping beliau juga sebagai seorang kepala keluarga. Apakah nilai akademiknya anjlok? Ternyata tidak. Bahkan semua mata kuliah yang diambilnya mendapat nilai A plus, hanya satu mata kuliah yang dapat nilai B. Atau tidak usah jauh-jauh, di kampus kita saja, STMIK AMIKOM. Beberapa orang Aktivis Dakwah Kampus (ADK) yang dulu pernah aktif, rata-rata mereka semua lulus dengan prestasi yang mantap. Sebut saja Pak Melwin, Pak Erick, Pak (Mas) Jaeni dan banyak lagi yang lain. Walaupun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian ADK yang waktu kuliahnya relatif lama. Hal ini bukanlah semata-mata karena aktifitas dakwah yang mereka lakukan, tetapi lebih kepada pengaturan dan pembagian waktu antara kuliah dan aktifitas dakwah yang tidak tepat. Terkadang banyak waktu luang yang seharusnya bisa kita isi dengan hal-hal yang dapat menunjang perkuliahan seperti berdiskusi, berkunjung ke perpustakaan, membaca, terbiar begitu saja. Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita dengan firman-Nya, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Alam Nasyrah (94): 7)
Ikhwah fillah,
Ada beberapa langkah agar kegiatan kuliah dan dakwah bisa berjalan seiringan.
Pertama, memiliki manajemen waktu. Ketika kita mau menyinergikan antara kuliah dan dakwah, mau tidak mau kita harus memiliki manajemen waktu yang baik. Dalam tiap pekan bahkan kalau memungkinkan dalam harian kita, harus sudah tergambar kapan waktu-waktu kuliah dan kapan waktu-waktu untuk berdakwah. Dengan pengaturan waktu tersebut diharapkan tidak ada lagi kegiatan kuliah atau dakwah yang saling berbenturan. Juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada waktu luang yang dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang perkuliahan seperti mengikuti seminar dan diskusi, atau kegiatan-kegiatan positif yang lain yang bisa mengembangkan potensi diri seperti olah raga misalnya, sehingga tidak ada lagi waktu kosong yang terbiar begitu saja.
Kedua, memiliki skala prioritas terhadap kegiatan. Ini berguna ketika ada dua kegiatan yang harus dikerjakan dalam waktu yang sama. Biasanya ini terjadi karena ada kegiatan yang belum terjadwal dengan baik. Jika jadwal kita sudah tersusun, maka kita bisa melihat apakah kegiatan itu penting atau tidak, jika tidak maka bisa kita abaikan. Jika kegiatan tersebut penting dan harus segera dilaksanakan maka tidak ada jalan lain kecuali mengambil salah satunya. Di sinilah kedalaman kita melihat mana yang lebih prioritas dari dua kegiatan yang sama-sama penting. Bisa jadi salah satunya kita delegasikan ke teman lain untuk melaksanakannya.
Ketiga, optimalisasi peran baik dalam kegiatan dakwah maupun kuliah. Ini penting agar setiap kegiatan yang kita ikuti tidak sia-sia. Artinya saat kuliah kita betul-betul kuliah dan saat berdakwah kita betul-betul berdakwah. Peran kita sebagai mahasiswa saat kuliah harus bisa dijalankan dengan baik. Begitu juga peran kita sebagai da’i ketika berdakwah harus bisa dijalankan dengan baik pula. Tidak mungkin kita bisa mencapai hasil yang maksimal dalam perkuliahan jika pikiran dan perhatian kita tidak fokus saat mata kuliah diberikan. Begitu pula ketika berdakwah, hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan dakwah harus dijauhkan dari pikiran kita. Seperti yang diungkapkan dalam sebuah hadits, “Allah menyukai hamba-Nya yang memilih sebuah pekerjaan dan menekuninya.”
Ikhwah fillah,
Sebagai kader dakwah, kita dituntut untuk selalu bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin (haritsun ‘ala waqthi) karena dengan begitu kita akan menjadi orang yang disiplin. Akhirnya kita bisa mencapai kesuksesan dalam setiap peran yang kita mainkan, apakah itu sebagai mahasiswa dalam perkuliahan maupun sebagai da’i dalam berdakwah. Seperti kata orang bijak, “Tidak ada kesuksesan yang bisa diraih tanpa kedisiplinan.” Wallahu’alam bishawab.

Ctt: Ikhwan Izzudin
Koor FSLDK Peduli
(inspirasi tulisan dari : Dedi, FSI NurJannah Padang dengan penyesuaian).
By : Onesia.

Halo Matahari

Halo Matahari Pertanda Gempa?
Jambi , 22 Oktober 2010 11:26
Fenomena alam halo matahari yang muncul di langit Kota Padang, Kamis (21/10), yang diyakini sebagian warga sebagai pertanda terjadi gempa dan tsunami, merupakan informasi yang menyesatkan.
Kepala BMKG Provinsi Jambi, Remus L Tobing di Jambi, Jumat (22/10) menegaskan, informasi yang menyatakan kemunculan halo matahari menandakan akan adanya gempa tidak saja membuat resah masyarakat Kota Padang, namun juga warga Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
"Informasi itu membuat panik warga Kota Padang dan Kabupaten Kerinci, yang merupakan daerah patahan rawan gempa di Provinsi Jambi," katanya.
Ia menyebutkan, bila terjadi gempa di Kerinci, masyarakat Kota Padang dan Bengkulu pasti akan merasakan, dan sebaliknya, karena tiga daerah tersebut merupakan daerah patahan rawan gempa.

Menyikapi halo matahari itu, Remus L Tobing mengatakan, sama sekali tidak ada kaitannya dengan akan terjadinya gempa, sehingga tidak perlu ditakutkan.
Ia menjelaskan, timbulnya pelangi dan halo itu adalah akibat melekul air yang mengembang atau berserakan di udara mengahalangi bias sinar matahari.
Halo matahari yang berada di udara tidak ada kaitan sama sekali dengan pergerakan yang terjadi di perut bumi, seperti gempa, dan tsunami.
Gempa hanya bisa dideteksi bila sudah terjadi lewat alat, dan tsunami bisa diketahui bila terjadi penyusutan air laut atau keringnya sungai.
"Untuk itu masyarakat, terutama yang berda di Kabupaten Kerinci diminta untuk tidak percaya pada informasi tersebut, dan tetap tenang menjalankan aktivitas kesehariannya," kata Remus l Tobing. [TMA, Ant]

Menuju Kampus Madani


GRAND LAUNCHING MENUJU KAMPUS MADANI Sabtu, 6 November 2010. 09.00-12.00 ...Universitas Negeri Padang... powered by LDK UNP, PUSKOMDA SUMBAR Supported by IDEASPHERE BOOKS ! dan mereka kembali berkata... Apa yang tertulis dalam buku ini bukan saja ilmu. namun kr...istalisasi ideologi, pengalaman, keyakinan, cita-cita dan harapan. Saya melihat karya Akh Yusuf ini lebih dari sebuah buku, namun sebagai momentum sejarah baru da’wah kampus Adi Inzar Kusuma (Koordinator Puskomnas FSLDK Indonesia) bagi saya saudara ridwansyah yusuf adalah sosok muda, agresif, segar dan juga inspiratif. ia sadar akan investasi masa depan. investasi gagasan besar, menjadikan ia leluasa menyampaikan ide-ide besarnya tanpa batas... mampu menggabungkan antara pengalaman pribadi dengan kajian teori sarat referensi, antara idealitas dengan realitas. sehingga buku ini terasa ringan namun berisi. buku ini layak di baca ! Pidi Winata (Presiden Mahasiswa UNY 2009. Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia 2009-2010) buku yang renyah, ditulis dengan dinamis oleh pelakunya dari kampus yang bersejarah. Saya merekomendasikan buku akh yusuf ini menjadi buku wajib para aktifis dakwah kampus Rijalul Imam (Ketua Umum KAMMI Pusat) kampus, dimana miniatur peradaban dibentuk, jutaan pemimpin bangsa dicetak, mestilah sistem yang madani. buku ini menjadi angin segar bagi aktivis untuk menyajikan dakwah dengan indah Setia Furqon Kholid,S.Pd, C.Ht (direktur utama setia training center, Penulis buku best seller "jangan kuliah ! kalau gak sukses.) subhanallah,, bagi anda yang memiliki cita-cita untuk mewujudkan kampus madani. baca buku ini, insya Alah dapat menjadi panduan bagi Aktivis Dakwah Kampus sekalian untuk memajukan dan mengembangkan dakwah kampus di setiap universitas yang ada.. Rafli Tempola (LDK Unkhair Ternate Koord.BP PUSKOMNAS FSLDK Indonesia Timur) Saya yakin buku ini akan menjadi pegangan para aktivis dakwah. Kenapa? Karena selama ini buku buku yang ada biasanya menjadi suplemen para aktivis dakwah dalam hal ideologis saja. Tentu saja buku ideologis sifatnya mengawang awang, belom kongkrit. Oleh karena itu buku bersifat teknis ini akan menjadi panduan bagaimana langkah mengimplementasikan sebuah ideologi. Salah satu kelebihan buku ini adalah berdasarkan pengalaman penulis sebagai ketua lembaga dakwah kampus dan presiden badan eksekutif mahasiswa. Sebuah pengalaman yang memperkaya khazanah penulisan buku ini. Yudi Purnomo Harahap (Aktivis KPK) sebuah narasi kontribusi strategis LDK membangun bangsa. let's working and achieving our dreams! Agung Nurwojoyo. (Ketua LDK SALAM Universitas Indonesia) bagi kamu yang ingin merasakan bagaimana indahnya perjalanan di dunia dakwah kampus, buku ini bisa kamu jadikan sebagai panduan dalam mengemudikan dakwah kampus. buku ini semakin memantapkan langkah saya dalam mengelola dakwah kampus di Sumatera Barat. Subhanalla, luar biasa ! Rio Handoko (Ketua LDK Univ.Negeri Padang Koord. PUSKOMDA FSLDK Sumatera Barat) Ridwansyah Yusuf Achmad, seorang pemuda brilian yang di anugerahi ketajaman pemikiran dan segudang pengalaman... Buku ini jelas bukan hanya berisi paparan teori belaka, tapi berasal dari pengalaman empirik yang dipadu dengan mimpi besar si penulis...dan seorang Ridwansyah Yusuf berhasil membuktikannya !...buku ini tepat dibaca bagi para aktivis yang membutuhkan gambaran utuh untuk membawa kampus menuju madani... Herry Dharmawan. (Presiden Keluarga Mahasiswa ITB 2010-2011) Nampaknya cita-cita untuk membangun sebuah kampus “idaman” dengan semerbaknya nilai-nilai kebaikan dan keharmonisan dengan labelisasi “Madani” daripadanya bukan lagi angan-angan belaka. Kampus sebagai salah satu entitas bangsa Indonesia yang strategis sudah semestinya mengeluarkan output manusia-manusia unggul multi-aspek sebagai batu bata dalam membangun Indonesia dengan penuh keberkahan. Semoga buku yang ditulis oleh Akhina Yusuf ini dapat menghantarkan kita, para penggerak kebaikan dimasing-masing kampus untuk senantiasa tergerak untuk menciptakan suasana kampus yang penuh dengan keberkahan. Aqil Wilda Arief (Ketua LDK Jama’ah Shalahuddin UGM 1431 H) Saya mengenal sdr Yusuf melalui sebuah "peristiwa singkat" namun amat membekas. Kemudian setelah peristiwa itu, kami pun hanya beberapa kali berdiskusi, itupun via Online karena soal jarak domisili kami. Melalui diskusi yang saya alami itu, saya haqqul yakin, bahwa saudara Yusuf sangat kompeten untuk menulis tema soal dakwah kampus. Setidaknya ada 2 saripati dari diskusi saya bersama saudara Yusuf terkait pengalaman kami masing-masing dlm mengelola dakwah kampus, yaitu soal Agenda dan Jaringan. Keduanya mutlak harus dimiliki oleh aktifis dakwah kampus. Agenda adalah derivasi dari visi besar kader, harus komprehensif dan progresif. Sedangkan Jaringan, adalah perpaduan antara kecerdasan interaksi kader dan melimpahnya sumber daya potensial. Kedepan, saya berharap bnyk buku sejenis yg lahir dari penggiatnya, agar gerakan ini semakin otentik. Selamat! M. Fikri Aziz (Sekertaris Jenderal PP KAMMI 2008-2009) Kampus madani adalah cita-cita besar setiap LDK dimana pun. Di dalam buku ini memberikan nuansa yang berbeda mengenai kerangka aplikatif pencapaian kampus madani tersebut. Tidak hanya menjadi sebuah cita-cita semata, tetapi memang harus dicapai karena kampus adalah miniatur sebuah Negara. Kang Uchup dengan cerdas memaparkan buah pikirannya mengenai pentingnya peran sebuah LDK di mana kadernya mampu menjadi teladan di kampus hingga melekatlah hukum majas pars prototo. Buku yang sangat inspiratif, setiap ADK penting membacanya. Bersiaplah terinspirasi…. Sarianto (Ketum UKMI Ar-Rahman UNIMED 2010/2011) Buku ini adalah buku yang diperlukan setiap orang terutama para aktivis Dakwah Kampus yang bercita-cita besar untuk mewujudkan Kampus yang madani.... Buku yang LUAR BIASA dan menjadi bacaan wajib bagi setiap ADK.... Fadly Irmawan (Ketua puskomda FSLDK Kalimantan Barat) inspiratif & provokatif : Mengurai kekusutan dakwah kampus dengan kehangatan idealisme Islam, yang berorientasi pada pengokohan tiap-tiap marhalah dakwah menuju kampus madani Indra (LDK Jama'ah Nuruzzaman UKMKI Universitas Airlangga)


Sahabat Baik ku

1.Sahabat Yang Baik
Aku mencintai sahabat-sahabatku dengan segenap jiwa ragaku, seakan-akan aku mencintai sanak saudaraku. Sahabat yang baik adalah yang sering sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup ataupun setelah aku mati.

Aku selalu berharap mendapatkan sahabat sejati yang tak luntur baik dalam keadaan suka ataupun duka. Jika itu aku dapatkan, aku berjanji akan selalu setia padanya. Kuhulurkan tangan kepada sahabat-sahabatku untuk berkenalan, kerana aku akan merasa senang. Semakin banyak aku perolehi sahabat, aku semakin percaya diri.

2.Mencari Sahabat Di Waktu Susah
Belum pernah kutemukan di dunia ini seorang sahabat yang setia dalam duka. Padahal hidupku sentiasa berputar-putar antara suka dan duka. Kalau suka melanda, aku sering bertanya, Siapakah yang sudi menjadi sahabatku? Dikala aku senang, sudah biasa bahawa banyak orang yang akan iri hati, namun bila giliran aku susah merekapun bertepuk tangan.
3.Pasang-Surut Persahabatan
Aku dapat bergaul secara bebas dengan orang lain ketika nasibku sedang baik. Namun, ketika musibah menimpaku, kudapatkan mereka tak ubahnya roda zaman yang tak mahu bersahabat dengan keadaan. Jika aku menjauhkan diri dari mereka, mereka mencemuhkan dan jika aku sakit, tak seorangpun yang menjengukku. Jika hidupku berlumur kebahagiaan, banyak orang iri hati, jika hidupku berselimut derita mereka bersorak sorai.

just My Best Friend ( Heru & Ahmad Deni )

Saudaraku Ingatlah Motto ini:

1. Tegakkan Tauhid, Lenyapkan Syirik…!!
2. Terapkan Syari’at Alloh Azza wa Jalla…!!
3. Wujudkan Masyarakat Islami…!!
4. Hidupkan Sunnah, Matikan Bid’ah…!!
5. Tinggalkan Kemaksiatan & Kemungkaran…!!

Menjadi Diriku

Aku tau…, aku tidak setampan nabi yusuf yan di idam-idamkan oleh kaum hawa
Dan ahlak-ku, tidak sempurna seperti nabi Muhammad SAW,
Akupun tidak kaya seperti nabi sulaiman SAW,
Akupun bukan seorang pembrani seperti Umar bin khattab.
Inilah aku hamba allah yang mencoba untuk mencintai Rabb-nya.
Ya Allah kelak jika aku mencintai seseorang, jangan engkau sirnakan cintaku ke pada-mu.

Kamis, 21 Oktober 2010

Senyuman Rasulullah Banyak Bantu Misi Dakwah

BUKAN sukar untuk menghadiahkan senyuman tetapi kita sendiri menyukarkan
senyuman itu terpamer di wajah. Hati mana tidak tenang apabila sedang
dalam kekusutan, masih lagi boleh tersenyum kepada rakan. Senyuman itu
...adalah ciptaan indah Allah SWT, malah senyuman juga adalah kuntuman
indah yang sentiasa dipersembahkan Rasulullah SAW, manusia sempurna yang
patut diteladani segala sifat, sikap dan tingkah lakunya.



Ada beberapa hal menarik pada diri Baginda SAW yang jarang diungkapkan
ramai iaitu mengenai senyumnya. Sepintas lalu, hal itu mungkin nampak
kecil dan tidak bererti tetapi apabila dikaji, sebenarnya senyuman
Rasulullah SAW memberi impak positif yang sungguh luar biasa. Hikmahnya,
banyak kejayaan Rasulullah SAW dalam misinya sebagai penyebar risalah
tauhid disebabkan oleh senyuman dan keramahan Baginda.
Disebabkan itu, Rasulullah SAW dapat mempengaruhi orang ramai
sehinggakan Baginda dicintai dan disegani kawan, juga lawan. Sahabat
adalah saksi kehidupan Rasulullah SAW yang penuh dengan senyuman. Antara
sahabat besar yang pernah menceritakan betapa indahnya senyuman
Rasulullah SAW ialah Saidina Umar. Kata Saidina Umar,

“Rasulullah SAW tersenyum dan Baginda adalah orang yang paling
bagus giginya.”
(Hadis diriwayatkan Ibnu Hibban)

Seorang lagi sahabat Rasulullah SAW, Abdullah bin Al-Harist menyatakan,


“Tidak
pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada
Rasulullah SAW.”
(Hadis
riwayat At-Tirmizi)



Cucu kesayangan Baginda SAW, Saidina Husein juga ada menggambarkan
bagaimana sikap Rasulullah mana direkodkan oleh Imam At-Tirmizi, beliau
berkata,

“Aku bertanya kepada ayahku (Saidina Ali) mengenai adab dan
etika Rasulullah SAW terhadap orang yang bergaul dengan Baginda. Ayahku
mengatakan: Baginda senantiasa tersenyum, budi pekerti lagi rendah hati,
Baginda bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan
tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa
saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi
undangannya pasti akan sentiasa puas.”

Rasulullah SAW walaupun dalam keadaan marah, tetap mempamerkan
senyumannya hatta kepada orang yang tidak disukai. Perkara itu pernah
direkodkan Imam Bukhari disebutkan bahawa Saiditina Aisyah berkata:

“Ada seorang lelaki yang meminta izin untuk bertemu dengan
Rasulullah SAW. Ketika Baginda melihat orang itu dari jauh, maka Baginda
bersabda: Dia adalah seburuk-buruk saudara dan anak dalam kerabat.
Namun ketika orang (Uyainah) itu sudah duduk, Baginda memberikan
senyuman di wajah dan menerima dengan baik hati kedatangan orang itu.
Ketika orang itu sudah pergi, Aisyah berkata kepada Rasulullah SAW:
Wahai Rasulullah, ketika kau melihat orang itu tadi dari jauh engkau
berkata begini dan begitu. Tapi kemudian engkau berwajah ceria setelah
berada di hadapannya dan menerima kedatangannya dengan baik hati.
Kemudian Rasulullah bersabda: Wahai Aisyah, bilakah engkau melihatku
berbuat tidak baik?”


Imam al-Khataby ketika mensyarahkan hadis itu berkata, “Hadis ini dilihat dari sudut adab
dan ilmu”. Ucapan Rasulullah SAW mengenai diri Uyainah
sesuatu gambaran yang tidak disukainya secara jelas disebut Ghibah.
Ghibah berlaku di antara sebahagian orang dari umat Islam terhadap
sebahagian yang lain. Namun, perlakuan Baginda adalah menjelaskan dan
mengungkapkannya dalam bentuk nasihat dan kasih sayang terhadap umatnya.
Kerana Baginda sudah dianugerahi sifat kemurahan hati dan akhlak yang
baik, maka Baginda memperlihatkan wajah berseri dan tidak menghadapi
kesukaran berhadapan orang tidak disukainya. Baginda bertindak sebegitu
supaya umat Islam meniru perbuatan Baginda, supaya dapat dihindari
keburukan yang boleh menimpa umatnya dan mereka boleh selamat daripada
kejahatan dan tipu daya.
Begitu indah akhlak Rasulullah SAW, walaupun seseorang itu tidak
disukai, Baginda tetap mempamerkan senyuman dan menyambut kedatangan
Uyainah dengan ceria. Sebagai umatnya yang mengaku bahawa Baginda adalah
sebaik-baik manusia dan seorang nabi dan rasul, tidakkah kita malu
kerana tidak mengikut perbuatan Baginda yang sentiasa menghadiahkan
senyuman kepada orang ramai.
Sesungguhnya beruntunglah mereka yang mengikuti perbuatan Rasulullah
kerana harga senyuman tidak ternilai dengan wang ringgit. Ketegasan
Baginda juga dapat dilihat dalam hadis diriwayatkan Imam Bukhari dan
Muslim mengenai wanita dari kabilah Makhzumiyah yang mencuri. Kaum
Quraisy bingung dengan permasalahan itu kerana mereka tahu hukuman
pencuri mengikut undang-undang Islam ialah dipotong tangan (mengikut
syarat ditetapkan).
Mereka bertanyakan kepada sesiapa yang berani berjumpa Rasulullah SAW
memohon melepaskan wanita itu. Usamah disarankan bertemu Rasulullah SAW
kerana Rasulullah menyayangi Usamah. Maka Usamah pergi dan berbicara
kepada Rasulullah SAW untuk minta pembelaan atas wanita itu. Kemudian
Rasulullah SAW bersabda:

“Jadi kamu ingin memohon syafaat (pembelaan) terhadap salah
satu dari hukum Allah?”


Setelah mengucapkan ayat itu, Baginda berdiri dan berkhutbah:

“Wahai manusia! Sesungguhnya yang menyebabkan binasanya umat
sebelum kalian ialah apabila mereka mendapati ada orang mulia yang
mencuri, mereka membiarkannya. Tetapi apabila mereka mendapati orang
lemah di antara mereka yang mencuri, mereka akan menjatuhkan hukuman
kepadanya. Demi Allah! Jika Fatimah binti Muhammad yang mencuri, nescaya
aku akan memotong tangannya”.


Oleh itu, marilah kita menjadikan senyuman dan ketegasan Rasulullah SAW
sebagai panduan dan pada masa sama menilai hikmah di sebaliknya.
Senyumlah, kerana senyuman tidak pernah mengurangkan rezeki sesiapa,
malah dengan senyuman hati berasa tenang dan sentiasa disenangi orang
lain. Sementara bertegaslah dalam keadaan perlu supaya agama tidak
diperkotak-katikkan.


Ctt: ikhwan dari desa
edisi ke 17
Lihat Selengkapnya

Ikhwan Dari Desa