Kamis, 10 Oktober 2013

Perjodohan Preman Terminal dengan Wanita Salehah*


Dua minggu setelah aku wisuda dari Perguruan Tinggi di Jakarta dengan nilai Comlude aku telah merencanakan planing pekerjaanku kedepan,bahkan targetan untuk Study S2 ku sudah aku rencanakan. Kebahagian kulihat di wajah ibu dan Ayah ku, malam itu setelah siap sholat isya aku melanjutkan bacaan tilawahku tiba-tiba ibu memanggil’ nduk.. nduk… keseni bentar..? Enjeh buk jawabku. Lalu aku bergegas ke ruang tamu untuk menemui ibu!
Kulihat senyuman merona bahagia di wajah ibu dan ayah, dengan basa-basi aku berkata ada apa bue kok kayanya penting banget..?
Ibu : ibu dan Bapak begitu bangga dan bahagia nduk, kamu sudah wisuda dengan prestasi yang baik dan tepat waktu!
Aku : Alhamdulilah buk, berkat kerja keras serta Doa Ibu dan Bapak aku bisa seperti ini.
Bapak : nduk,
Aku : Injeh Pak ( Iya Pak ),
bapak : kamukan sudah dewasa dan umurmu sudah 22 Tahun.
Aku : ehmm iya Pak, Enten Nopo (ada apa..?)
“bapak dan ibu Tersenyum’
Aku : dalam hati aku berkata ( Ada apa ini…!)
Bapak:  Bapak dan Ibu mu sudah Sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Anak dari sahabat bapak waktu sekolah dulu.! Bapak paham sekali dengan bibit bobot keluarga mereka.
Aku : hanya Bisa diam walau hatiku menolak ( bagaimana dengan pekerjaanku dan S2 ku)”
Bapak: maaf nduk kalau bapak baru cerita hal ini sekarang, dari dulu bapak pengin cerita tapi bapak takut menganggu kuliahmu, apa lagi waktu itu kamu mau ujian akhir skripasi mu,”
Ibu : ya nduk” bagaimana apakah kamu seteju..?
Aku ; “ Bingung, aku hanya bisa diam”
Tiba-tiba ibu ku menegurku, lah kok melamun! Bagaimana kamu setujukan nduk..?
Aku ; Pak, buk!  kenapa harus di Jodohkan” padahal aku Pengin menikah secara Ta’aruf!
Bapak; sama aja nduk, toh kamu sama Ikhwan belum pernah ketemukan.
Aku : Mohammad ikhwan, maksud bapak! Anak nya Pakde Rahman yang punya Tokoh bangunan di kampung sebalah kan Pak..? cetus ku dengan nada kasar.
Bapak : Lah kamu kenal toh..?
Aku : Kenalah pak’ Siapa yang tidak kenal Preman terminal, suka meresin uang anak sekolah, kerjanya Cuma bisa mabok-mabokan.
Bapak : ngawur kamu nduk..” kata siapa kamu..?
Ibu : Iya nduk, jangan asal nuduh, “Tidak baik!
Aku: ya aku tau Pak, Buk. Waktu saya sekolah SMA d Kota kan sama dia walau kami beda sekolah, saya tahu persis”  Tingkah lakunya Pak!
Bapak: itukan dulu nduk sekarang pasti sudah berubah” wong ikhwan sekarang Kuliah di Sumatera.
Aku : Temen-temen sekolahku bilang dia tu, suka gonta-ganti pacar” Pokoknya aku ndak setuju kalau aku di jodohkan sama Preman itu  ( Mohammad Ikhwan)
Bapak : Bapak sudah ketemu dengan Orangnya kemaren, orangnya baik kok, Ramah! Ngerti Toto Kromo
Aku : Itu Cuma Topeng Pak.
Bapak : Kamu jangan menolak ( dengan nada kasar ) Pokonya kamu sudah bapak jodohkan sama si Ikhwan. “ minggu depan  keluarga ikhwan mau kesini melamar kamu!
Aku : “Aku merasa tersudut, Tetesan airmata di pipi Tak terasa! Lalu aku berdiri dan meninggalkan ibu dan bapak.  Aku berlari ke Kamar!
“Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, Siapa sahutku, ini Ibu Nak! Masuk aja Buk Pintu ndk saya kunci.
Ibu : (Sambil menghelus-helur kepalaku ), Kenapa nduk..? kamu keberatan ya! Maksud tujuan Bapak tu bener loh nduk, Ya coba kamu Istiqharah dulu.
Aku : Buk, Aku tahu Persis siapa Mohammad Ikhwan itu! Orangnya kasar, Tidak punya tujuan hidup yang jelas. Mentang-mentang anaknya orang kaya.
Ibu : Tapi itu dulu, sekarang dia sudah berubah loh nduk!  Yo wes kamu istirahat dulu sudah malam, Ibu juga mau tidur.
Aku : Iya buk.

“Malam itu aku tidak bisa tidur, hanya terfikir dengan ucapan Bapak! Ini Tidak mungkin aku akan menikah dengan seorang Preman.


Satu minggu Kemudian tibalah waktunya, Tepat malam Sabtu sesudah sholat isya aku mendengar Suara mobil berhenti depan rumahku,Aku semakin Panik”! Apa yang harus aku lakukan “Apakah aku harus kabur dari Rumah. Oh Tidak! Orang tuaku pasti malu dan kecewa terhdapku.
Tidak lama kemudian SMS masuk di HP ku, ternyata SMS dari sahabatku, “ ternyata itu sms ucapan selamat “Subhannalah.. Selamat ya ukhti akhirnya ada seorang ikhwan yang melamar mu. Dalam hatiku bukan ikhwan yg melamarku tapi Preman terminal Cuma namanya saja yang ikhwan. SMS dari sahabat yang lain juga masuk. “ ana kecewa dengan anti” aduh apalagi ni gumanku.  SMS itu tidak satupun yang aku Balas.
Nduk..nduk.., sambil mengetuk pintu ibu memanggilku, Iya buk” jawab ku. Sebentar….
Cepatan toh tuh, Keluarga Ikhwan sudah dateng!
Akupun Keluar Kamar sambil menundukan kepala, aku tak sanggup melihat wajah preman itu. Di Ruang tamu itu aku duduk dekat Ibukku. Sedangkan Preman itu duduk dengan Ayahnya.
Setelah cukup lama keluaraga kami berbincang-bicang mengenai keluarga masing-masing, aku belum berani melihat wajah preman itu, dan akupun belum mendengar suaranya dari tadi. “ dalam hatiku berkata sok pendiam, dasar preman! Pasti TATOknya ada di mana-mana.
.”Akhirnya aku beranikan untuk melihat Preman itu, aku awali melihat dari bawah ( Pasti celananya jins) begitu kaget aku, ternyata tebakanku salah dia memakai calana dasar, dan celana gantung dibawah mata kaki, dan kulihat dia memakai baju kokoh warnah Putih, ku lihat wajahnya dia hanya bisa tertunduk dan ku lihat bibirnya berkomat-kamit subhannalah ternyata dia Berzikir, dan kulihat rambutnya model belah pinggir dengan rapih, beda dengan yang dulu, dulu rambutnya ke Atas menantang Tuhan.  Sekarang dia berbeda, dia memakai kaca mata. Astaqfirllah apa yang kulihat
Akhirnya sekian lama”
Bapak: Loh kok nak ikhwan diam saja
Pakde Rahman: Masih malu-malau pak
Sontak kami tertawa kecuali aku dan ikhwan hanya bisa tersenyum kecil.
Akhirnya Ikhwan berkata : (dengan lembah lembut dia berkata ) Ayah, dan Pak le (Ayah ku).  Ikhwan begitu kaget dengan perjodohan ini, baru seminggu yang lalu ayah cerita dengan ikhwan. Apalagi malam ini langsung  mau melamar anak Pak lek, sungguh pak Lek ikhwan tidak ingin mendzolimi anak pak Lek, biarkan anak pak Lek di beri kesempatan untuk membertimbangkan dulu.  Saya tahu anak pak Lek anak yang cerdas dan Soleha, jadi biarkan beliau yang menentukan pilihanya. Sungguh Pak Lek anggap saja malam ini kami berta’arufan. Dan sebagai Pertimbangannya ini Pak lek Aku Tinggalkan Proposal sabagai bahan pertimbangan anak Pak lek.  Dan ikhwan juga butuh pertimbangan “ikhwan juga belum bisa meng iyakan atau tidaknya hubungan antara ikhwan dengan anak pak lek”. Dan setelah itu “Keluargaku dan keluaraga ikhwan sepakat dengan usulan ikhwan.
“Setelah dua hari pertemuan malam itu setelah sholat Duha aku beranikan diri untuk membuka Proposal yang di tinggalkan oleh ikhwan, Allahuakbar aku melihat biodatanya, pengalaman organisasinya,serta amanah yang diebaninya diantaranya pernah menjadi Ketua LDK se Sumatera Barat, Kaderisasi LDK bahkan Kaderisasi Partai Dakwah. Linangan air mata tak terasa di pipiku selama ini aku salah menilai dia, aku tidak sadar Bahwah setiap Hamban ALLAH berhak menerima Hidayah. Tapi ada yang aneh dengan persaan ini kenapa aku takut ikhwan yang akan menolakku. Lalu aku mencari informasi mengenai ikhwan, apakah benar dia masih ngaji dan seorang ikhwan ( Aktivis dakwah ), dan akhirnya informasinya ku dapatkan, Allahukabar ternyata sepak terjangnya di dalam dakwah jangan di ragukan lagi, financialnya dia sudah mandiri semenjak awal kuliah dan merintis usaha, bahkan dia sering mengisi pengajian,pelatihan,training, Subhannallah dan yang membuatku terkejut tidak satu atau dua akhwat saja yang mengangguminya bahkan labih. Aku semakin bigung dengan persaan ini! Aku Terniang dengan kata-kata dia (“ikhwan juga belum bisa meng iyakan atau tidaknya hubungan antara ikhwan dengan anak pak lek”.) kenapa aku yang takut ada apa ini!!!!
BERSAMBUNG..?


IPL_CemotIPL*
Judul : Perjodohan Preman Terminal dengan Wanita Salehah
Episode: Satu

Penulis : Iwan Popi Laya

Tidak ada komentar: