Rabu, 26 Januari 2011

Untuk sahabatku, Aktivis Dakwah

Sempurnakanlah segenap kesungguhan
dengan tekad yang membaja
Seperti para Jundullah
yang telah merangkai memoar terbaik kehidupan mereka,
jadilah seperti mereka yang tetap tegar dalam menegakkan Kalimatullah
Luruskan niat dan renungkan kembali i’tihaj (orientasi)
sehingga kita dapat optimal memaknai hidup ini
Warnai hari-hari yang kita lalui dengan lantunan dzikrullah
sehingga damai jiwa ini
Tegarkan hati ini dengan seruan takbir
yang semakin hari kian meninggi
Berhimpunlah dalam majelis-majelis tazkiyah,
larut dalam heningnya muhasabah,
sehingga dengannya akan menyucikan jiwa
dan mengembalikan fitrah diri
Hadirkanlah tadhiyyah terbaik untuk umat ini
sebelum Allah menghendaki di saat suatu hari nanti
kita meninggalkan umat ini
Ukirlah kebaikan demi kebaikan dengan sebaik-baiknya,
karena persinggahan ini hanyalah sementara..

Keep jihad in our heart
– tanamkan jihad di hati kita!

Minggu, 23 Januari 2011

kenapa harus mentoring




tulisan ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa,, yang masih mempertanyakan kenapa harus mentoring ?? apa sih itu mentoring dan yang lebih penting apa itu manfaatnya.. atau bisa juga tulisan ini untuk para mentor yang masih mempertanyakan kenapa saya menjadi mentor ? apa sih urgensinya. dan bagaimana mentoring mampu menjadi bagian dari membangun peradaban. !

kenapa harus mentoring ?

Karena mentoring sebenarnya adalah proses untuk “akselerasi kedewasaan”. Kedewasaan ini, sangatlah luas, bisa jadi, kedewasaan dalam memahami Islam,kedewasaan dalam berilmu sesuai pilihan kompetensinya, kedewasaan dalam mensikapi masalah, kedewasaan dalam memilih keputusan, bahkan kedewasaan dalam bergaul- mengenal karakter manusia.


Kedewasaan, Kenapa ? Kenapa Bisa ? Dan Apakah Harus Dengan Mentoring ?

Ya. Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus, yang didalamnya terdapat interaksi- relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta hubungan interpersonal. Bisa jadi seseorang menjadi dewasa, tanpa mentoring, karena aspek pembentuk kedewasaan memang banyak, bisa jadi dia anak sulung, sebatang kara, dididik orang tua, atau memang sudah dilepas sedari kecil. Mentoring adalah proses “percepatan kedewasaan”, karena dengan mentoring, maka kita akan memperbesar “kapasitas berkomunitas” kita, memahami bahwa ternyata, karakter manusia itu beragam, menangani konflik komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan prinsip di satu sisi.

Lalu, Kenapa Harus Mentoring Yang Isinya Materi Melulu ?

Materi ? Ya, terkadang, mentor memang tidak mampu menerjemahkan “materi” mati menjadi “hidup”. Mentor harus paham, bahwa “mempelajari” dan “membaca” sebuah materi adalah satu masalah, sedangkan “membumikan” dan “mengkomunikasikan” materi kepada adik mentor, adalah masalah lain yang berbeda, jangan disamakan. Mentoring mengandung 3 aspek, yaitu kognitif ( materi keilmuan, knowledge. Bisa jadi rasmul bayan yang kita dapat dulu saat pertama kali liqo), afektif ( sikap, bersikap saat menyampaikan, raut muka, bahasa tubuh, mimik wajah, ) , dan psikomotorik ( bisa jadi saat rihlah, olahraga, intonasi). Psikologi dan suasana mentoring akan sangat mempengaruhi adik mentor.

Mentoring, Apa Hubungannya Dengan Kesuksesan Saya ?
Apakah Mentoring Harus Bermateri Agama Islam ?

Tahukah kamu, bahwa orang- orang yang mampu mengubah zaman, pada masa mudanya, adalah orang- orang yang membentuk kelompok diskusi tersegmen ? Tahukah kamu, bahwa mentoring dapat mempercepat pemahaman kita akan sebuah disiplin ilmu ? Dan,bukan hanya Islam.Tidak percaya ? Ini beberapa contohnya :

HOS Cokroaminoto punya 3 binaan, yaitu Sukarno ( Presiden1 RI), Semaun ( Pemimpin PKI Madiun), dan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo ( Pemimpin DI TII/ NII). Nah, semua jadi “tokoh” kan ? Walaupun akhirnya jadi berseberangan, itu, mungkin karena mereka pada ngebandel,mentoringnya gak selesai kali ya ?…

Jesse Jackson, senator negro pertama AS, yang Yahudi. Salah satu binaannya adalah Lewis “ Scooter” Libby ( Staf DEPLU AS), dan salah satu binaan dari mentoringnya Yahudi dari Libby ini, sekarang menjabat sebagai Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz ( Pasti tahu dia kan ?)

Badiuzzaman Said Nursi, pemimpin Harokah Islamiyah dari Turki, penentang sekulerisme Kemal Pasha, dengan jamaahnya, Jamaah Nur, dan risalahnya, Risalah Nuriyah, punya kader yang masih dalam mentoringnya langsung, yaitu Dr. Necmetting Erbakan, dengan Partai Refah-nya, mantan PM Turki yang akhirnya terjungkal oleh militer, digantikan oleh Tanshu Ciller, dan hingga akhir hayatnya, dilarang terjun ke politik. Namun, Erbakan ini punya 11 binaan yang dipersiapkan untuk terjun ke politik praktis, dan 2 diantaranya adalah Abdullah Gul ( Presiden Turki sekarang) dan Recep Thayyip Erdogan ( PM Turki sekarang), yang mendapatkan amanah kepemimpinan dengan partai baru, Partai Keadilan dan Persatuan.

Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Abdul Latief, dan Fadel Muhammad, adalah kader Golkar, yang sengaja dibentuk semenjak masih di bangku kuliah ITB untuk mengendalikan sektor riil Indonesia, dengan suatu saat nanti mengendalikan asosiasi dagangnya, yaitu KADIN. Mereka terkenal dengan sebutan “Grup Gelapnyawang”, murobinya, pasti semua kenal, Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD RI sekarang.

Tahu teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu nama komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak Sir Isaac Newton hingga Stephen Hawking sekarang.
Tahu Dawam Rahardjo ? Semenjak mudanya, dia punya halaqoh sendiri, dengan teman- temannya yaitu Ahmad Wahib ( Alm) dan Mukti Ali. Ketiganya, gencar hingga sekarang mengkampanyekan “pembaharuan Islam”

Jadi Kenapa Mentoring ? Saya Butuh Jawaban Logis- Rasional- Kuantitatif !
Baik, itu pertanyaan favorit saya, saya akan berikan jawaban :
Karena dengan mentoring, maka kamu akan mengalami Akselerasi/ Percepatan Kedewasaan.

Jawaban Yang Tidak Logis, Apa Maksudnya ? Kedewasaan Apa Konkretnya ?
Konkretnya ? Baik, saya kasih contoh tersegmen :
Kedewasaan Ilmu
Jika ingin mendapatkan akselerasi kedewasaan dalam memahami dan menerapkan ilmu kamu di kampus, kamu harus ngementor dengan dosennya, di luar jam kuliah. Bikin kelompok kecil dengan 1 dosen sebagai mentor di rumahnya,jangan nunggu TA, kelamaan, keburu lulus ! Kenapa ? Karena ruangan kuliah terlalu sempit untuk mengetahui aspek teknis- taktis dari keilmuan kita. Jika memang benar- benar mau memiliki kemampuan berpikir strategis ala anak S1 dan bergerak taktis- teknis ala anak D3, maka, ajak seorang dosen untuk mentoring, curi semua ilmunya dan kamu akan mengalami akselerasi ilmu yang jauh berlipat, kamu bisa punya kemampuan setara doctor atau peneliti sebelum berusia 25 tahun! Luar biasa bukan mentoring itu ?

Kedewasaan Bisnis
Maksudnya ? Ya, biasanya, orang punya ide luar biasa untuk terjun ke sektor riil, namun bingung mulai dari mana, tidak ada modal, tidak ada jaringan, dll. Nah, dengan mentoring bisnis ini, kamu bisa mendapatkan ilmu luar biasa, bahwa ternyata, bisnis besar bisa dimulai dengan tanpa modal! Bahwa jaringan itu bukan hal yang sulit! Dan, kamu bisa mendirikan perusahaan berbasis kompetensi kuliah kamu, seperti halnya Steve Jobs, atau Michael Dell, sebelum berusia 25 tahun ! Nah, luar biasa bukan efek dari mentoring itu ?

Kedewasaan Psikologis
Maksudnya, apa lagi ? Hm, menjadi jenius bukan berarti terus jadi asosial loh. Jarang bergaul dan susah berinteraksi, seperti Steve Nash di Film A Beautifil Mind, sampai kena Skizofrenia segala ! Sudahlah, cobalah untuk bisa paham bahwa karakter manusia itu beragam, ada yang sensitive, agresif, ekspansif, bahkan arogan segala! Tahu kan, biasanya orang asosial punya kecenderungan bunuh diri tinggi, bahkan suka gagal dalam membangun karir dan relasi. So, mau cepet dewasa dalam menyikapi permasalahan hidup ? Yuk, mentoring.

Kedewasaan BerIslam
Ah, kamu pasti tidak mau disebut fanatik kan ? Fanatisme berlebihan terjadi karena dogmatis yang tanpa ada diskusi dan interpretasi. Islam tidak seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya seluas dan sedalam mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam dalam Al Quran, dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya ! Mempertanyakan kepemimpinan manusia di bumi ? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan kurang ajar loh. So, ,mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup ? Setelah kamu jadi peneliti, pengusaha, hingga dosen, kamu akan kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak punya prinsip yang kuat, dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman dan menyenangkan buat manusia, mau mentoring Bos ? Yuuuk……

Intinya, dengan mentoring, kamu bakalan lebih cepat mengalami kedewasaan, mengenali potensi kemanusiaan kamu, hingga menata hidup kamu lebih baik, bukan Cuma buat kamu sendiri, tapi juga buat lingkungan sekitar kamu…Asyik kan ?

Ctt. : kang Kukuh

TIDAK ADA PANGKAT DALAM DAKWAH

Artikel ini mengingatkan kita semua tentang bagaimana memandang amanah dakwah, bukan sebagai prestise namun lebih kepada tanggung jawab. Adapun ketika amanah yang telah diembankan itu terasa tidak sesuai dengan minat (muyul) atau tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka “mundur” atau “membenci” bukanlah jawabannya. Karena Ridha Allah akan lebih kita inginkan dibanding bumi dan seisinya. So, perhatian ataupun pujian manusia dipandang sebagai suatu yang tak berarti apa-apa.

Yusuf AS meminta Jabatan

Dalam Islam, jabatan bukannya diminta kecuali jika terjadi krisis dalam hal potensi kepemimpinan atau umat dalam bahaya disebabkan adanya upaya makar dari orang-orang fasiq yang berambisi merebut tampuk kepemimpinan. Saat itu jabatan selayaknya diminta oleh mereka yang merasa memiliki kemampuan. Bukan semata-mata karena nafsu kekuasaan, melainkan agar tidak diduduki oleh orang yang bermoral rendah serta merusak.
Dalam hal ini, kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam adalah sebaik-baik contohnya. Ketika ia melihat tidak adanya orang yang lebih berpotensi daripada dirinya, ia berkata kepada raja,

Berkata Yusuf, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.”(QS, Yusuf: 55)
Hal itu ia ungkapkan setelah raja menawarkan kedudukan kepadanya. Dan raja berkata, “bawalah Yusuf kepadaku agar aku memilih dia sebagai orang yang dekat kepadaku.”
Maka tatkala raja bercakap-cakap dengannya, lalu berkata,
sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seseorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami.” (QS: Yusuf: 54)

Sayid Qutub berkata, “Sungguh ia tidak bersujud sebagai rasa terima kasih sebagaimana sujudnya penjilat para thaghut. Ia tidak berkata kepadanya, ‘aku hidup wahai paduka, sebagai hambamu yang tunduk atau pembantumu yang terpercaya’, sebagaimana kata para penjilat itu. Bukan! Ia meminta karena yakin mampu menanggung segala prahara pada masa itu. Ia telah meramalkan mimpi raja, sehingga jabatan itu lebih baik baginya daripada diduduki orang lain di negeri itu. Karena dengannya, ia mampu menyelamatkan sekian jiwa dari ancaman maut, menjaga negara dari keruntuhan dan dari krisis kelaparan.

Mencari Pujian Dan Perhatian Manusia Akan Membuat Kecewa

Orang-orang yang turut mendorong laju kereta dakwah, tidak akan mengharap kepemimpinan atau kedudukan, tidak memuaskan dirinya sejak semula, ketika ia mulai menampakkan kakinya ke pintu dakwah sebagai prajurit. Kalau tempatnya di barisan belakang tetaplah di belakang, kalau di depan tetaplah di sana, tidak menggantungkan tujuan lain kecuali ridha Allah. Ketidakserasian dalam dakwah terjadi manakala ia telah menoleh kepada selain Allah dan nafsu membisikinya atas nama menuntut hak.

Rasulullah bersabda;
“ Alangkah bagusnya seorang hamba yang memegang kendali kudanya di jalan Allah, rambutnya kusut, kakinya berdebu. Jika mendapat tugas berjaga ia berjaga. Jika tugasnya di bagian logistik, ia di logistik. jika meminta izin, tidak diizinkan. Dan jika memberi rekomendasi, rekomendasinya tidak berlaku.”

Ibnul Jauzi berkata, artinya Ia tidak disebut-sebut, tidak menginginkan ketinggian. Ibnu Hajar berkata, ‘hadis ini memuat anjuran untuk membuang ambisi kepemimpinan dan popularitas, serta keutamaan ketidaktenaran dan tawadhu’.

Tipe orang /da’i seperti itulah yang membuat suksesnya dakwah. Adapun para pemuja ambisi kepemimpinan, jabatan dan ketenaran, merekalah yang bakal menjadi batu-batu sandungan terhadap suksesnya harakah islamiyah.
cct. : Iwan Popi Laya

Sabtu, 22 Januari 2011

Dunia dan Iman

Baru saja dapat SMS dari seorang sahabat, tentang SMS hadits, isinya begitu dalam dan sangat menguatkan aqidah bagi saya pribadi, dan semoga begitu pula dengan Anda yang berkenan membaca postingan ini. Isinya sebagai berikut :
Dari Ibnu Mas'ud ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan tidak dicintai-Nya, sedangkan keimanan tidak diberikan kecuali kepada orang yang dicintai-Nya." - HR. Hakim
Semoga iman yang terpatri di hati kita menjadi bukti bahwa kita telah mencintai dan dicintai Allah. Amin

Selasa, 18 Januari 2011

Liburan Main Kesawah


Baru sekitar pukul 6.30 pagi. Yogi, adik sepupu ku kelas 4 SD yang lagi libur sekolah hari ini, sudah berterika-teriak di depan rumah. “kak iwan, jadi ke sawah kan?”
, Aku, Yogi, Eka, Candra, dan teman2nya yogi main ke sawah pagi-pagi.
“Tunggu  ya,” kataku ke anak-anak itu. Aku keluar rumah. Walah, ternyata banyak sekali yang mau ikut. Mereka pun menunggu Beni  yang memang males bangun tidur seperti kakaknya . Hehe. kakaknya beni kan aku sendiri ahhhh....


Kami menyeberang kali kecil di ujung gang yang memisahkan kami dengan sawah di seberang sana. Lalu, ketika sampai sawah semua girang bukan kepalang. Sebelum lanjut, aha!, ayo bersiap dulu. yogi yang pimpin barisan..

Pagi ini kami jalan-jalan saja. Tidak ada acara cari belut, yuyu, dan semacamnya. “Kayak Bolang ya,” kata anak-anak soal perjalanan pagi ini. Bolang, singkatan dari Bocah Petualang, adalah nama acara di salah satu TV swasta soal petualangan anak-anak. Bagi aku dan anak-anak ini, melali ke sawah ternyata jadi liburan asik juga di Lampung. Sakin senengnya sampe pada loncat-loncat..

Agar ada tujuan, maka kami sepakat mencari mata air pagi itu. Kami pun menyusuri sawah sampai di ujung utara sana. Ada petani lagi nanam kangkung. Ada yang lagi nyiram bayam. Ada yang menyiangi rumput di sawah. Petani terakhir ini menolak pas anak-anak mau ikut bantuin. “Usak nyanan,” teriaknya ke anak-anak.
Ratusan hektar sawah ini dikepung rumah-rumah jauh di sana. Di sisi barat,
“Semoga nanti sawahnya tidak dijual. Biar tidak berganti rumah,”


Maka, ending melali pagi ini adalah sarapan di gubuk reot di tengah areal sawah. Nikmat tenan..


tapi itu setahun yg lalu semester tahun ini ndak pulang kampung sendih banget,
mbok aku pengen muleh.

Malam bina Iman Takwa

MENYELENGGARAKAN MABIT
Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) adalah merupakan acara pembinaan ruhiyyah dan aqliyyah, yang dilakukan pada malam hari dengan melakukan aktivitas qiyamullail, yang dikemas sedimikian rupa untuk menumbuhkembangkan ketaqwaan pesertanya. Agenda acara diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan aqidah, syari’ah, ibadah dan akhlaq. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: tilawah Al Quraan, taushiyah (nasehat), kajian buku, shalat tahajud, muhasabah, berdo’a dan lain sebagainya. Kegiatan yang diselenggarakan bisa bervariasi tergantung dari penyelenggaranya.

Menurut Saiful Islam Mubarak, acara ini populer semenjak diluncurkan oleh Ma’had Al Quraan dan Dirasat Islamiyyah (MAQDIS) pada tanggal 12 April 2001 di Pusat Da’wah Islam (PUSDAI), Bandung, Jawa Barat. (Saiful Islam Mubarak: “MABIT dan Risalah Shalat Malam”, 2003). Secara ringkas dapat disimpulkan, MAQDIS dalam menyelenggarkan acara MABIT mensyaratkan hal-hal sebagai berikut:

a. Tempat yang digunakan memadai, yaitu dapat menampung peserta sesuai dengan publikasi.

b. Tempat laki-laki terpisah dari perempuan. Dipisahkan oleh adanya hijab.

c. Toilet dan ruang wudlu berjauhan antara laki-laki dan perempuan.

d. Tempat yang digunakan bersih dari kotoran.

e. Adanya petugas keamanan, baik di luar maupun di arena acara, termasuk di tempat wudlu dan shalat.

f. Petugas dilengkapi dengan sarana komunikasi.

g. Tersedianya posko kesehatan selama acara berlangsung.

Adapun agenda acaranya diarahkan untuk menanamkan aqidah yang benar, pemahaman syari’ah yang tepat dan pembinaan akhlaq yang mulia, yang terdiri dari:

a. Tasmi’ dan ta’lim Al Quraan.

b. Bila memungkinkan diperkenalkan bacaan dalam lingkup qiraah sab’ah.

c. Ceramah atau bedah buku yang dilanjutkan dialog, dengan menghadirkan ulama ‘amilin sebagai teladan dan pembina ruhiyyah.

d. Tidur sejenak untuk menghimpun kekuatan dalam melaksanakan shalat malam.

e. Lewat tengah malam:
- Taujih ruhi, pengarahan menuju khusyu’ dalam shalat.

- Qiyamullail dengan berjama’ah.

- Berdo’a bersama dan individual.

f. Shalat shubuh berjama’ah.

g. Ceramah penutup.

i. Tazas

eehhhmmm

kapan waktunya tiba?

 umur sudah hampir 24 tahun belum ada persiapan,  kuliah belum selesai-selesai pekerjaan ndak jelas temen2 sudah pada gendong anak, kita masak,nyuci,makan masih senidir. 
sabar-sabar...!

Minggu, 16 Januari 2011


SEBUAH JAM DI GURUN SAHARA

jam-kecil.jpgAndaikan engkau berkenala di gurun dan menemukan sebuah jam tergeletak di pasir. Apakah yang akan engkau simpulkan? Apakah engkau berpikir bahwa jam ini terjatuh dari kantung seseorang? Atau engkau berpikir bahwa jam ini hadir di tempat ini dengan sendirinya?
Tentu saja setiap orang yang waras tidak akan mengatakan bahwa jam ini terbentuk dengan sendirinya. Suku cadang di dalam jam tidak mungkin terbentuk dengan sendirinya dari logam yang terkubur di dalam pasir. Jam tersebut haruslah ada penciptanya.
Jika sebuah jam mampu menunjukkan waktu dengan akurat, kita pasti mengira bahwa penciptanya sungguh cakap.
***
800px-sunrise-daytona-beach-fl_small.jpg
Hal lain apakah yang dapat menunjukkan ketepatan waktu? Pertimbangkan mengenai matahari terbit dan matahari tenggelam. Ketepatan waktu mereka begitu teratur sehingga para ilmuwan dapat memajang kapan waktu matahari terbit dan kapan waktu matahari tenggelam dengan keakuratan yang tinggi. Tetapi siapa yang mengatur kapan matahari terbit dan kapan matahari tenggelam? Jika sebuah jam tidak bisa bekerja tanpa ada penciptanya yang cakap, bagaimana mungkin matahari bisa terbit dengan waktu yang teratur? Bisakah ini terjadi dengan sendirinya?
***
Foto asli Matahari
matahari_small.jpg
Pertimbangkan juga bahwa kita dapat mengambil manfaat dari matahari karena ia berada pada jarak yang aman dari bumi, jarak yang rata-ratanya berkisar 143 juta km dari bumi. Jika matahari terlalu dekat ia akan membakar bumi, dan jika matahari terlalu jauh, bumi akan berubah menjadi planet es yang tidak akan mungkin untuk ditempati oleh manusia. Siapakah yang memutuskan untuk mengatur jarak aman ini? Bisakah ia terjadi dengan kebetulan?
Tanpa matahari, tumbuh-tumbuhan tidak akan hidup. Lalu binatang dan manusia akan kelaparan. Mataharikah yang memutuskan untuk hadir di sana bagi kita?
***
atas_small.jpg
Pancaran sinar matahari akan berbahaya bagi kita jika tidak ada lapisan pelindung ozon di atmosfer. Atmosfer yang mengelilingi bumi menjaga agar pancaran sinar ultraviolet tidak sampai kepada kita. Siapakah yang meletakkan lapisan pelindung yang mengelilingi kita tersebut?
Kita membutuhkan matahari. Kita membutuhkan energi dan cahayanya untuk melihat di siang hari. Tetapi kita juga membutuhkan matahari terbenam. Kita juga butuh istirahat dari cahaya matahari, kita butuh kehangatan malam dan kita butuh gelapnya malam agar kita dapat tidur. Siapakah yang mengatur proses ini untuk menyediakan kebutuhan kita?
Lebih jauh, kita menginginkan keindahan lebih dari sekedar matahari dan pelindung atmosfer. Pakaian kita memberikan kehangatan dan perlindungan, sehingga kita merancangnya agar terlihat indah. Mengetahui keindahan sebagai kebutuhan, Sang Perancang matahari terbit dan matahari tenggelam juga merancang pemandangan keduanya begitu menakjubkan.
Sang Pencipta yang memberikan kita cahaya, energi, perlindungan dan keindahan membuat manusia selayaknya bersyukur. Namun, tetap beberapa manusia yakin bahwa Tuhan tidak ada. Apakah yang mereka pikirkan jika mereka menemukan sebuah jam di padang pasir? Sebuah jam yang bekerja secara akurat? Sebuah jam yang dirancang dengan begitu indah? Apakah mereka akan menyimpulkan bahwa pencipta jam tersebut tidak ada?

Selasa, 11 Januari 2011

Hasil Konferensi Simposium Internasional 5 "Poin deklarasi"

Bisa dilihat pula di www.simposiuminternasional.org

PENDIDIKAN
1. LDK melakukan survey mengenai pemerataan universitas, yang kemudian survey tersebut dilanjutkan ke FSLDK atau Puskomnas.
2. Melakukan pencitraan media guna mendorong pemerintah dan lembaga terkait untuk mempermudah birokrasi pendidikan rakyat Palestina di Indonesia.
3. Melakukan lobi kepada NGO dalam hal birokrasi di Palestina, serta KNRP, WAFAA, Depdiknas, dan Dubes dalam hal birokrasi di Indonesia.
4. Menyediakan fasilitas beasiswa untuk mahasiswa Palestina dalam bidang keamanan, kehidupan, dan asuransi.
5. Membuat prasyarat terkait input dan output yang diharapkan terhadap para calon penerima beasiswa.
6. FSLDK turut berperan dalam jaringan donasi nasionall berupa uang dan pengadaan buku yang focus pada bidang-bidang yang telah disepakati.


HUKUM dan HAM

1. Propaganda aktif untuk pengakuan kedaulatan Negara Palestina.
2. Menjalin kerjasama dengan elemen legal dan strategis, baik nasional maupun internasional dalam mempermudah penyaluran bantuan ke Palestina.
3. Mengupayakan keleluasaan bagi rakyat Palestina dalam menggunakan dan mengelola sumber daya yang ada maupun yang telah diterima guna memperoleh kehidupan yang layak.
4. Berperan aktif dalam memberikan informasi yang akurat dan aktual untuk memenuhi hak masyarakat dunia dalam memperoleh informasi terkait kepalestinaan.



SOSIAL DAN POLITIK
1. Melakukan pencerdasan terhadap berbagai elemen masyarakat mengenai seluruh permasalahan Palestina.
2. Meningkatkan bantuan nyata untuk Palestina baik secara moral maupun material.
3. Optimalisasi peran media massa terhadap permasalahan Palestina.
4. Mendesak pemerintah agar peduli dan turut berperan aktif menyelesaikan permasalahan Palestina baik dalam skala nasional maupun internasional.
5. Melakukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel.

Depok, 9 Januari 2011
SALAM UI dan FSLDK