Sabtu, 10 September 2011

Peringatan International Hijab Solidarity Day (IHSD)

Peringatan International Hijab Solidarity Day (IHSD) atau sebagai bentuk sosialisasi menggunakan jilbab bagi kaum muslimah diperingati sekitar 200 mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumbar dengan melakukan aksi damai longmarch sembari memberikan jilbab syar’i kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi penggunaan jilbab sesuai dengan syariah agama.
 

Peringatan IHSD dilatarbelakangi oleh adanya keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk memakai symbol-simbol keagamaan sehingga banyak warga muslim yang memprotes keputusan tersebut. Pada 04 September 2004 diadakan konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawi, Prof Tariq R dan 300 delegasi dari 1-2 organisasi Inggris Internasional yang menghasilkan keputusan yakni menetapkan dukungan terhadap penggunaan jilbab, menetapkan tanggal 04 September sebagai hari IHSD, serta merencana aksi untuk tetap membela hak muslimah untuk mempertahankan busana takwa.

Sedangkan Hijab atau Al-Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi. Hijab adalah kesucian, hijab adalah taqwa, hijab adalah iman, hijab adalah rasa malu sehingga tidak ada alasan dari seorang muslimah untuk tidak menjaga hijabnya

Nikmatul Husna, koordinator aksi mengatakan bahwa aksi damai ini merupakan aksi menyerukan kepada kaum muslimah di Kota Padang dan Sumbar untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat yang menjadi karakter diri baik di lingkungan sekolah, pemerintahan dan masyarakat karena menjadi karakter diri bagi Bundo Kanduang di Ranah Minang dan pastinya perintah dari Allah SWT.

Dalam aksi ini pun, bertujuan untuk menjelaskan pemakaian jilbab yang benar untuk menutup aurat dan bukan yang tipis serta membentuk tubuh wanita yang saat ini sudah salah dikenakan oleh kaum wanita, menjunjung tinggi hak muslimah untuk mengenakan jilbab dan mengajak seluruh muslimah di Kota Padang dan se-Sumbar untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk kekuatan iman, terang Husna.

Kami pun menolak semua bentuk penolakan dan diskriminasi terhadap muslimah di seluruh dunia terhadap privasi mereka dalam mengenakan pakaian menutup aurat dan berjilbab karena dengan menutup aurat dan berjilbab adalah sebuah pakaian yang melindungi diri dan menunjunjung tinggi harga diri, tegasnya.


Menurut Husna, muslimah sejati merupakan seorang wanita yang mengenakan jilbab syar’i dan dengan berawal dari mengenakan jilbab kita akan memperbaiki nurani bangsa ini dan kami pun menyerukan kepada kaum wanita untuk menjadi bagian dalam melahirkan dan mendidik generasi muda harapan bangsa dan agama. (FD)


 

Tidak ada komentar: