Selasa, 01 Maret 2011

Dari Ranah Minang Hingga Jalur Gaza’

FSLDK Sumbar Gelar Seminar Bertema ’Dari Ranah Minang Hingga Jalur Gaza’


Padang, Indowarta
Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumbar menggelar seminar International Palestina bertemakan ’Dari Ranah Minang Hingga Jalur Gaza’, Minggu (27/2) sebagai bentuk solidaritas penderitaan Rakyat Palestina.
Seminar yang diadakan di Aula RRI Padang tersebut menghadirkan pembicara antara lain Abdhal Rahim Shebab (Menteri Luar Negeri Gaza), Cik Azlan Muhammad Syarif (NGO Global Peace Misson Asal Malaysia), Prof.Dr.H.M Sanusi Ibrahim (Pemerhati Sosial Islam Sumbar/Guru Besar Kimia Unand), Asrul Fauzi (Puskomnas FSLDK Indonesia), Agung Nurwijoyo (LDK SALAM UI) serta dihadiri beberapa tokoh ulama serta pengurus Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Sumbar antara lain Kamrianto, Ustadz Siddiq, Ustadz Jel Fatullah serta Irfianda Abidin (Ketua Komite Penegakkan Syariah Islam/KPSI Sumbar).
“Seminar internasional Palestina bertujuan memberikan pencerahan kepada generasi muda Sumbar serta menarik simpati melihat penderitaan masyarakat gaza yang pada gilirannya menimbulkan rasa solidaritas masyarakat Minang untuk Palestina serta membangkitkan semangat jihad khususnya generasi muda terhadap penderitaan umat muslim seluruh dunia,” kata Ketua Puskomda FSLDK Sumbar, Rio Handoko.
Menurutnya, bentuk realisasi rasa solidaritas kami terhadap penderitaan di jalur Gaza telah mengumpulkan dana ’One Man One Dolla’,” serta mendirikan sekolah FSLDK di Gaza secara bertahap dan berkelanjutan. ”Sebagai tindak lanjut kepedulian kami bagi Rakyat Palestina kami menggalang dana ’One Man One Dolla’, dan Alhamdulillah kami pun telah mendirikan sekolah FSLDK,” ujarnya
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Gaza, Abdhal Rahim Shebab mengatakan revolusi yang terjadi di beberapa Negara Islam seperti Tunisia, Mesir, Libya merupakan kemenangan besar umat Islam terhadap penentangan penzholiman yang dilakukan oleh zionis karena selama ini Negara tersebut melindungi kegiatan Yahudi terutama Israel serta tidak melakukan pembangunan untuk penduduk lokal.
“Kekejaman Zionis Israel terhadap penduduk Palestina diharapkan disadari oleh seluruh umat Islam di dunia karena permasalahan di jalur Gaza (Palestina) bukan merupakan perjuangan  masyarakat Palestina namun merupakan tanggungjawab kaum muslimin di dunia sehingga dapat menggugah memberikan dukungan terhadap perjuangan di Palestina,” terangnya dihadapan ratusan yang hadir.
Sedangkan Cik Azlan Muhammad Syarif dari NGO Global Peace Misson Asal Malaysia mengatakan kekejaman yang terjadi di Palestina sudah melampaui batas untuk itu sudah sepantasnya umat muslim di seluruh dunia untuk membantu perjuangan umat muslim di Palestina dengan membawa berita ke seluruh dunia untuk membantu Palestina.
“Berjihad merupakan hukum Fardu Ain bagi ummat muslim dan tidak boleh membiarkan umat muslim menderita akan kekejaman Zionis. Untuk itu wawasan tentang jihad sangat perlu dilakukan guna mempersiapkan generasi muda mujahidin yang menghidupkan jiwa sebagai Syuhada,” tegasnya.
Sedangkan Pemerhati Sosial Islam Sumbar yang juga Guru Besar Kimia Unand, Prof.Dr.H.M Sanusi Ibrahim menjelaskan bahwa Palestina merupakan wilayah yang diperebutkan 3 agama samawi yakni Yahudi dengan alasan sebagai wilayah yang dijanjikan, Kristen dengan alasan tempat Isa dilahirkan dan Islam dengan alasan kiblat pertama dan tempat naik Rasulullah dalam Mikraj. Namun Yahudi berambisi ingin meraih seluruhnya dengan cara membeli tanah orang Palestina untuk dibangun pemukiman Yahudi, meneror orang-orang Yahudi Eropah agar mau exodus ke Palestina, mblokade kebutuhan orang Palestina, meneror orang-orang Palestina agar mau pindah dari tanah Palestina, membangun kepemimpinan Yahudi dalam bidang politik, ekonomi dan sosial.
“Pergerakan Yahudi selalu menciptakan opini dunia bahwa Bangsa Yahudi sebagai bangsa yang pintar, bangsa yang terzalimi melalui organisasi NGO yang melakukan infiltrasi ke masyarakat guna mengantam Islam antara lain Free Masonry, Lyon Club, Rotary Club, Simon Peres Club, Seksi Yehovah, Bray B B’rth, Freedom Assosiation, Woman Internasional Club. Sedangkan Israel adalah bangsa yang rasis, teoratik, chaufanistik, konservataif, sangat dogmatik dan sebagai penghancur agama-agama di dunia,” jelasnya.
Sudah saatnya, sambungnya, masyarakat Minangkabau yang mempunyai filsafah hidup Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah merasakan penderitaan umat muslim di Palestina melalui beberapa cara. ”Salah satunya pergi berjihad melawan Yahudi, memberikan sumbangan moril dan materil serta menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar di Ranah Minang,” ujarnya.
Bangkitkan Solidaritas Muslim Untuk Palestina
Ketua Komite Penegakkan Syariah Islam (KPSI) Sumatera Barat, Irfianda Abidin menegaskan sudah sepantasnya umat muslim di Sumbar membangkitkan rasa solidaritas sesama muslim terhadap kekejaman dan penderitaan masyarakat di Palestina.
“Ummat Muslim Sumbar sudah sepantasnya membangkitkan solidaritas muslim dengan Palestina karena filsafah Adat “Syarak Mangato, Adat Memakai” yang berlandaskan agama Islam. Untuk itu, sudah saatnya peran Alim ulama, Cadiak Pandai untuk memberikan pemahaman Islam secara Kaffah serta wawasan jihad Fisabillah.” jelasnya.
Irfianda mejelaskan, bahwa pergerakan menentang Yahudi sudah saatnya dilakukan melalui cara provokasi dan advokasi akidah kepada umat karena seluruh permasalahan yang terjadi di Negara Islam merupakan konspirasi Zionis International.
“Sedangkan Indonesia sudah mulai terkontaminasi dengan menerima kedatangan Obama, memelihara keberadaan Ahmadiyah serta penetapan 31 aliran keagamaan yang mendapat pengawasan yang ditetapkan oleh Bakor Pakem Sumbar akan berdampak memecahbelah umat Islam,” ujar Irfianda.
Adapun realisasi solidaritas untuk palestina, tambahnya, dengan melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan untuk perjuangan Gaza, berangkat untuk berjihad di Gaza serta bantuan kesehatan dan logistik untuk keperluan masyarakat di Gaza. (IF)

Tidak ada komentar: